UIN Online--Dia RN (inisial), seorang pecandu Narkotika, sekaligus ODHA(Orang Dengan HIV/AIDS), yang oleh panitia pelaksana Seminar Motivasi Anti Narkotika yakni Lembaga Pemuda Anti Narkotika (Lapan) yang bekerjasama dengan enam BEM Fakultas sejajaran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, dihadirkan untuk berbagi cerita tentang bagaimana Narkotika menghancurkan hidupnya. Rabu (11/09/2013)
“siapa bilang orang yang menggunakan narkotika itu merasakan keyamanan, tidak! Buktinya saya” kata dia, saat mulai bercerita. RN menjadi Pecandu ketika umurnya masih belia, hanya sebuah kalimat dari teman bergaulnya lah kala itu hingga ia akhirnya menyentuh barang haram itu. “gak pake Narkotika, gak gaul” kata RN, mencontohkan temannya. Penggalan kalimat yang akhirnya mengubah hidupnya secara drastis. Dari yang awalnya hanya coba-coba hingga akhirnya kecanduan.
Narkotika yang kala itu tidak didapatnya secara cuma-cuma memaksanya untuk melakukan apa pun mendapatkan uang untuk membeli barang ini, termasuk menjual apa yang ada dirumahnya.“saya masih ingat, tahun 2005 barang-barang dirumah saya habis saya jual, pokoknya yang bisa saya angkat akan saya uangkan,” kata dia, mengenang masa lalunya dulu.Meski demikian, Setelah sekian lama, akhirnya kesadaran untuk berhenti menggunakan barang haram ini akhirnya muncul.
Uniknya, ia disadarkan oleh sebuah film Misteri Ilahi yang dulu marak ditayangkan di Televisi“saya akhirnya memutuskan untuk berhenti setelah menonton Sinetron Misteri Ilahi yang berjudul Anak Durhaka. Menceritakan seorang anak yang tersiksa saat sakaratul maut gara-gara durhaka kepada kedua orang tuanya, dan saya tidak mau begitu nanti” kata dia, disambut tawa peserta seminar.
Jalannya untuk berhenti mengkonsumsi barang ini kemudian mulus, setelah dirinya ikut dalam program rehabilitasi Pemerintahan Provinsi. Meski belakangan, akhirnya ia menyadari kalau dirinya sudah Postiv HIV/AIDS “ini gara-gara dulu saya menggunakan jarum suntik, 10 orang secara bergiliran,” sesalnya.Selain menghadirkan ODHA. Panitia sebelumnya juga menghadirkan beberapa orang pembicara dalam acara tersebut. Diantaranya Jamaluddin, utusan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, serta DR Dani dari BNN Baddoka Makassar.