UIN Alauddin Online – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar melakukan rapat koordinasi penguatan kinerja pegawai.
Agenda tersebut dilaksanakan di Lt FTK UIN Alauddin, Kamis, 10 Maret 2022. Dihadiri Wakil Rektor ll UIN Alauddin, Prof Dr Wahyuddin Naro, M Hum.
Kemudian, Dekan, Wakil Dekan l, Wakil Dekan ll, Wakil Dekan lll, Kaprodi, Sekretaris Prodi beserta para pegawai lingkup FTK UIN Alauddin Makassar.
Dekan FTK UIN Alauddin Makassar Dr H A Marjuni, M Pd I menyampaikan komitmen kerjannya, yakni kerja cerdas, kerja ihklas dan kerja tuntas.
“Bekerja secara cerdas artinnya bekerja secara profesional berdasarkan SOP yang ada dan kerja secara ikhlas berarti tekun dalam bekerja dan dapat menghasilkan prodak dan bekerja secara tuntas dan tidak ada pekerjaan yang tertinggal,” katanya.
Sementara itu Wakil Rektor II UIN Alauddin Makassar Prof Dr Wahyuddin Naro, M Hum dalam arahannya mengatakan bahwa semua hal harus berjalan sesuai dengan alur kerja masing-masing setiap bidang.
Misalanya, layanan mahasiswa dan akademik, seperti dokumen SK bimbingan, SK penguji dosen, harus keluar dari akademik dalam hal ini staff administrasi mendistribusikan semua dokumen ke Prodi.
Kemudian, para operator Prodi yang mengimput data-data tersebut. Sehingga ke depannya semua kegiatan akademik baik layanan mahasiswa, maupun kepentingan Dosen, datanya berbasis prodi.
“Jadi ke depannya dokumen dan data kita harus sinkron, Operator itu tugasnya hanya inputin data, tidak untuk membuat SK, tugas administrasi lainnya, dan tugas perkantoran lainnya, karena kita tau tugas operator itu berat yakni menginput data mahasiswa, dan data Dosen,” terangnya.
“Untuk itu, kita berharap para operator jangan diberikan pekerjaan tambahan,” tambahnya.
Ia menyebut ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan sikronisasi data. Pertama adalah harus memberikan penguatan tupoksi kepada pegawai. Kedua, membangun koordinasi dan komunikasi yang berjenjang yang tujuannya adalah untuk melakukan evaluasi kinerja pegawai dan diberdayakan dengan baik berdasarkan kemampuannya.
Ketiga, adalah penyebaran kegiatan supaya mereka bekerja sesuai dengan pekerjaannya untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) pimpinan.
“Jadi yang operator menjadi operator supaya berkinerja, yang administrator demikian pula supaya mereka berkinerja sesuai tupoksinya mereka dan diberdayakan dengan baik berdasarkan kemampuannya,” jelasnya.