Gambar Firdaus Muhammad, Tumbuhkan Literasi Ulama Lewat Anregurutta

Firdaus Muhammad, Tumbuhkan Literasi Ulama Lewat Anregurutta

UIN Online - Firdaus Muhammad, salah seorang dosen pengampu mata kuliah jurnalistik dan media di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar kembali meluncurkan sebuah buku yang berjudul Anregurutta: Literasi Ulama Sulawesi Selatan. Buku yang telah terjual dua ribu examplar ini menjadi salah satu buku yang dinanti dikalangan akademisi, ulama serta murid pesantren.

Buku ini berisi 50 profil ulama di Sulawesi Selatan dan Barat, para anregurutta (guru kita) yang menyebarkan cahaya ilmu hikmah dari Al-Quran dan Hadist. Kehadiran buku ini tidak terlepas dari keinginan Firdaus untuk kembali menumbuhkan tradisi literasi ulama.

Meski beberapa orang yang meneliti secara mendalam sosok anregurutta, namun ternyata begitu banyak ulama-ulama yang terabaikan, tidak dikenal sementara kontribusinya sangatlah besar.

Terkadang kita terlalu mempopulerkan murid, kemudian kita melupakan guru, sahut Firdaus, Ketua Komisi Media Informatika MUI Kota Makassar dan Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Islam MUI Sulsel ini.

Dalam menulis profil atau biografi seorang tokoh, tentu tidak terlepas dari informasi serta data-data yang diperoleh. Pria kelahiran 20 Februari 1976 ini mengaku sangat kesulitan memperoleh foto atau lukisan ulama terkait.

Bahkan ada guru yang lahir di abad ke-15. Kebanyakan orang sudah lupa sejarah. Meski terkumpul banyak data, namun yang paling sulit itu fotonya, aku alumni pesantren Assadiyah Wajo ini.

Prof. Dr. Ahmad M Sewang MA, Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar memberikan pengantar dalam buku ini. Ia menuliskan bahwa buku ini berhasil merekam jejak ulama Sulselbar. Buku ini akan menjadi titik tolak bagi para peneliti yang akan datang.

Sejak 2014, Firdaus rutin mengirim tulisan tentang literasi ulama di harian tribun timur setiap jumat. Lalu tulisan tersebut dikumpulkan dan melahirkan buku jilid I Anregurutta. Ia mengatakan, buku ini belum tersentuh ke daerah selatan, seperti Jeneponto, Takalar, Bulukumba, dan daerah lainnya. Oleh karenanya tidak lama lagi ia akan kembali menerbitkan buku Anregurutta jilid ke II.

Saya sudah mengumpulkan tulisan lainnya. Sudah lebih seratus. Tapi teman mengusulkan agar bukunya diterbitkan berjilid saja. Buku yang terlalu tebal itu mempengaruhi daya beli dan daya baca, ujarnya.

Tak hanya itu, Ketua Humas UIN Alauddin ini bahkan bermimpi untuk meluncurkan buku hingga empat jilid.

Ini istilahnya literasi yang tumbuh. Ketika satu ulama disebut, maka tumbuh ulama-ulama lain. Saya yakin masih banyak ulama-ulama lain, jelasnya.

Buku ini diluncurkan pada 28 Oktober 2017 di Univeristas Islam Makassar. Ia berharap generasi muda yang membaca buku ini dapat meneladani dan mencintai antergurutta.

Buku ini hadir untuk mengenalkan sosok sekaligus nilai-nilai keteladanan para ulama kepada generasi muda. Juga kepada pembaca yang telah mengenal bahkan sempat berguru pada ulama yang dimuat di buku ini. Semoga ini menjadi warisan berharga bagi tiap-tiap generasi untuk mencintai, dan meneladani anregurutta. Demikian pengantar penulis dalam buku ini.

Previous Post Pertemuan PPPK Tahap I Tahun Anggaran 2024 UIN Alauddin Makassar Digelar di FKIK
Next Post FKIK UIN Alauddin Makassar Gelar Evaluasi Kurikulum untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan