Gambar Film Tanda Cinta PWK Untuk UIN Alauddin

Film Tanda Cinta PWK Untuk UIN Alauddin

UIN Online - Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar memproduksi film sendiri. Film yang berdurasi kurang lebih 50 menit itu berjudul Tanda Cinta.

Film tersebut digarap oleh Syahriar Tato, seniman Makassar yang sementara merampungkan pendidikan doktornya di bidang ilmu teknik di Universitas Hasanuddin. Syahriar juga mengambil short course bidang yang sama di beberapa negara seperti: China, Jepang, Bangkok, Hongkong, Australia, dan Selandia Baru.

Film tersebut diangkat dari ide mahasiswa kemudian diramu ke dalam naskah selanjutnya disutradarai oleh Syahriar Tato. Ceritanya mengambil setting di dalam kampus UIN Samata Gowa selama satu minggu setelah melakukan casting kepada pemain. Hal tersebut disampakan oleh Asisten Sutradara, Andrew Parinussa.

Penggambaran ceritanya sederhana. Berawal dari kisah cinta pada mahasiswa baru (maba) antara Acil yang dimainkan oleh Rahmat Hidayat kepada Saleha yang dimainkan oleh I'in. Cinta itu muncul ketika mereka sering bersama belajar dan masuk laboratorium gambar.

Ketika cerita berkembang, digambarkan bahwa Ayah Saleha sakit. Dan, ia harus pulang untuk merawatnya karena dia adalah anak sulung terlebih lagi karena ibunya telah meninggal.

Ketika Saleha pulang, Fuji yang merupakan mahasiswa PWK yang lebih senior dari Saleha maupun Achil ini punya perasaan terhadap Achil. Sebetulnya Fuji telah memiliki pacar, namun karena pacarnya yang dari kampus lain punya sikap brutal makanya ia meninggalkannnya.

Ia kemudian dilindungi oleh Acil. Perasaan sebelumnya kepada Achil hanya pura-pura demi menyelamatkan dirinya. Namun, ending dari film ini mereka akhirnya tersadar kemudian memilih sendiri-sendiri untuk belajar bersungguh-sungguh.

"Sebelumnya, ceritanya ini berjudul Mengapai Cinta di Kampus Hijau. Namun, setelah dirapatkan oleh dosen-dosen PWK  dan Rektor, maka lahirlah Tanda Cinta. Karena mengingat program Rektor, cinta itu tidak boleh digambarkan begitu vulgar," kata Syahriar Tato melalui via telepon, Rabu (07/12/2011).

Ketua Jurusan PWK, Jamaluddin Jahid ST M Si IAP memaparkan bahwa inti dari cerita ini sebetulnya bukan tentang cinta mereka yang ingin ditonjolkan. Melainkan, publifikasi masyarakat untuk kampus UIN khususnya PWK. Karena settingan latarnya diambil di ruang-ruang kampus, lab, ruang dosen, gedung, dan juga bagaimana proses pembelajaran di dalamnya yang divisualisasikan ke dalam gambar.

"Ini film diperuntukkan ketika mahisiswa PWK mengikuti KKN. Selain itu, VCD-nya juga dikirim ke kabupaten Gowa sebagai publifikasi,"tambah Syahriar Tato, laki-laki yang aktif berkesenian dan melahirkan berbagai karya untuk semua genre sastra dan seni ini.

"Meski bukan dari jurusan perfilman, namun PWK  menunjukakn dirinya bahwa meski dari fakultas Teknik mereka juga berjiwa seni. Mereka memang arogan karena orang lapangan namun, mereka juga humanis,"tambah ketua jurusan PWK lagi. (*)

Previous Post Mahasiswa UIN Alauddin Raih Prestasi Gemilang di National Business Plan Competition 2025.
Next Post Melalui Webinar Nasional, PIAUD UIN Alauddin dan APPI Bahas Strategi Mengatasi Popcorn Brain