UIN Alauddin Online – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terus menunjukkan komitmennya untuk memperkuat kontribusi akademik melalui kolaborasi strategis.
Dalam langkah nyata tersebut, FAH melaksanakan audiensi dengan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan, Dr. H. Ali Yafied, M.A., pada Kamis, 23 Januari 2025.
Bertempat di Kantor Kanwil Kemenag Sulsel, Jalan Nuri, Makassar, pertemuan ini bertujuan untuk menggali peluang kerja sama yang konkret antara dua institusi besar tersebut.
Delegasi FAH UIN Alauddin dipimpin oleh Prof. Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd. (Wakil Dekan I), didampingi oleh Dr. Irvan Muliadi, M.A. (Wakil Dekan II), Saenal Abidin, S.I.P., M.Hum. (Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan), serta sejumlah dosen lainnya.
Sementara itu, pihak Kanwil Kemenag Sulsel diwakili langsung oleh Dr. H. Ali Yafied, M.A., yang didampingi oleh Dr. H. Wahyuddin Hakim, S.Pd., M.Hum., Kepala Bidang Pendidikan Madrasah.
Diskusi berlangsung produktif dengan fokus utama pada beberapa program prioritas, seperti Pengabdian kepada Masyarakat, FAH UIN Alauddin menawarkan program peningkatan literasi di daerah-daerah binaan Kanwil Kemenag Sulsel. Upaya ini dirancang untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan masyarakat berbasis nilai-nilai Islam.
Penguatan SDM Perpustakaan, kedua belah pihak berkomitmen untuk menyelenggarakan pelatihan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan madrasah guna menciptakan ekosistem literasi yang lebih baik di Sulawesi Selatan.
Dalam kesempatan itu, Dr. H. Ali Yafied, M.A., menyampaikan apresiasinya terhadap langkah FAH UIN Alauddin.
"Kolaborasi ini bukan hanya penting, tetapi juga sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Pendidikan berbasis Islam yang berkualitas adalah salah satu kunci kemajuan di Sulawesi Selatan," ujarnya dengan optimisme.
Prof. Dr. Muhammad Yusuf, M.Pd., menegaskan bahwa sinergi ini mencerminkan visi FAH UIN Alauddin untuk menjadi pelopor perubahan positif.
"Kami tidak hanya ingin berhenti pada gagasan, tetapi juga bergerak pada implementasi yang memberikan dampak nyata di masyarakat," tuturnya.
Selain itu, Dr. Irvan Muliadi, M.A., menyoroti pentingnya kerja sama dalam meningkatkan pengelolaan perpustakaan madrasah sebagai pusat literasi pendidikan Islam.
"Perpustakaan adalah jantung pengetahuan. Jika kita mampu mengelolanya dengan baik, maka generasi masa depan akan memiliki fondasi yang lebih kuat," jelasnya. Audiensi ini diakhiri dengan kesepakatan untuk menyusun rencana kerja sama yang lebih rinci. Dalam waktu dekat, kedua belah pihak akan merumuskan program-program prioritas yang siap untuk diimplementasikan.
