Gambar Dosen dan Mahasiswa Peminatan Epidemiologi Prodi Kesmas UIN Alauddin Lakukan Pengmas

Dosen dan Mahasiswa Peminatan Epidemiologi Prodi Kesmas UIN Alauddin Lakukan Pengmas

UIN Alauddin Online - Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melakukan Pengabdian Masyarakat (Pengmas), di SD Inpres Sangging-Sangging, Gowa, Kamis 22 Agustus 2024.

Kegiatan yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari peminatan epidemiologi tersebut, mengangkat tema "Pencegahan Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Edukasi dan Survei Jentik (PERISAI JENTIK)”.

Pengmas dilakukan karena berdasarkan data surveilans nasional kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pekan ke-22 tahun 2024, menunjukkan peningkatan hingga mencapai 119.709 kasus, lebih tinggi dibandingkan dengan total kasus DBD pada 2023 yang mencapai 114.720 kasus.

"Hasil penelitian yang menunjukkan perubahan frekuensi menggigit nyamuk Aedes Aegypti, vektor penyakit DBD, yakni dari 5 hari sekali pada suhu 25 derajat Celcius menjadi 2 hari sekali pada  suhu 20 derajat Celcius. Makadari itu, Dosen Epidemiologi Prodi Kesmas UIN Alauddin Makassar tergerak untuk melakukan sebuah aksi antisipasi peningkatan DBD di musim kemarau dan pancaroba," ucapnya.

Tim Pengmas menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa sekolah dasar mengenai bahaya DBD serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan. 

"Pelaksanaan kegiatan dikemas interaktif melalui pemberian pengalaman langsung kepada siswa untuk melakukan survei jentik yang diawali dengan pemberian materi edukasi tentang DBD, termasuk penyebab, gejala dan cara penularan penyakit serta siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti. Saat pelaksanaan survei jentik, siswa bersama tim pengabdi melakukan inspeksi di sekitar sekolah untuk mencari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk (breeding place). Penjelasan tentang cara mengenali jentik nyamuk di breeding place , serta alasan pentingnya memusnahkan breeding place diberikan sepanjang pelaksanaan survei jentik," jelasnya.

Mereka berharap, melalui PERISAI JENTIK ini, kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD dapat dimiliki sejak dini oleh siswa sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan lingkungan dengan berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah. 

Previous Post Evaluasi Sistem Kerja, UIN Alauddin Terima Kunjungan Biro Ortala Kemenag
Next Post UIN Alauddin Makassar Bahas Pendirian LSP Bersertifikat BNSP Bersama Komisioner BNSP