UIN Alauddin Online - Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin menggelar seminar nasional bertajuk “Relevansi Perempuan dan Lingkungan Terhadap Peradaban Manusia” melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 7 Mei 2022.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, diantaranya Kepala Divisi Kajian dan Hukum Lingkungan WALHI, Puspa Dewy, serta perwakilan Forum Pemerhati Masalah Perempuan, Alfina Mustafainah.
Puspa Dewy dalam pemaparannya, menjelaskan paradigma ekofeminisme yakni keterikatan perempuan dan alam. Baginya, keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam ialah keberlanjutan kehidupan perempuan.
“Tidak sekadar nilai ekonomi, tetapi melekat nilai spiritual, ketersediaan pangan, obat-obatan, dan ruang sosial. Selain merawat, perempuan juga mampu memulihkan,” jelasnya.
Sementara Alfina Mustafainah, lebih menjabarkan perkembangan ekofeminisme dalam kaitannya dengan historiografi hak perempuan. Sebagai contoh penghapusan kekerasan terhadap perempuan pada Tahun 1933 merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
Perempuan yang akrab disapa Alfina ini menambahkan, secara kultural perempuan dikaitkan dengan alam. Ada keterhubungan konseptual, simbolik, linguistik antara isu feminis dan isu lingkungan, nilai hierarkis, dualisme, “logika dominasi menghancurkan alam dan juga perempuan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Dema-FSH, Muh Arya Dwi Madaprama, berharap agar kegiatan ini mampu membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan.
“Menjaga keseimbangan antara kepentingan manusia dan ketahanan lingkungan tidak hanya menjadi tugas perempuan, melainkan keseluruhan dari manusia sebagai entitas makhluk yang saling bergantungan satu sama lain,” tutupnya.
