UIN Alauddin Online - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar periode 2023-2027 Dr Amiruddin K M E I menjalani karir akademiknya secara bertahap.
Alumnus S1 Peradilan Agama Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada 1984-1989 Peradilan Agama dan S2 Ekonomi Syariah pada 2001-2003 UMI ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi (Prodi) di UIN Alauddin Makassar secara beruntun di tiga Rektor berbeda.
Ia memulai perjalanan panjangnya sebagai dosen Luar Biasa (LB) di UMI, selanjutnya Dosen STAIN Kendari pada 1999 sampai 2007, hingga pada awal 2008 hijrah ke UIN Alauddin.
"Saya lanjut S3 setelah saya pindah ke UIN Alauddin. 2008 itu setelah enam bulan kemudian saya diangkat sebagai Ketua Prodi Ilmu Ekonomi yang waktu itu masih satu naungan Fakultas Syariah. Pada saat yang sama, saya kemudian lanjut di UIN Alauddin pada Prodi Diratsah Islamiyah, konsentrasi Ekonomi Syariah 2009-2013," katanya.
Ia menjabat Ketua Prodi di Fakultas Syariah selama dua kali. Kemudian saat beralih menjadi Fakultas Ekonomi masih mendapatkan SK yang sama, sehingga dirinya telah menduduki jabatan tersebut tiga kali berturut-turut.
Pada 2014-2015, ia berhenti menjadi Ketua Prodi Ilmu Ekonomi setelah pergantian pimpinan. Kemudian 2016 diangkat kembali menjadi Ketua Prodi Perbankan Syariah sampai 2019.
"2019 saya naik menjadi Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dan Alhamdulillah mahasiswa kami banyak yang berprestasi, baik regional, nasional maupun internasional," ujarnya.
"Di bidang kerjasama juga banyak yang kita lakukan, baik yang bersifat nasional bahkan internasional, salah satunya di Malaysia. Sehingga secara keseluruhan kita sudah mencapai 70 kerjasama pada periode sebelumnya," lanjutnya.
Hendak ulam pucuk menjulai, dari semua rentetan perjalanan akademiknya itu, Mantan Ketua Prodi Muamalah 2005-2007 STAIN Kendari tersebut kini diamanahkan sebagai Dekan selama empat tahun mendatang.
Jabatan ini jelas dia, merupakan amanah dan tanggung jawab yang sangat berat sebab FEBI dianggap sebagai ikon universitas dan fakultas favorit. Ia merasa harus mengembangkan fakultas ini menjadi lebih unggul, lebih berprestasi dan berdaya saing.
"Yang pertama tentu kami akan membangun sinergitas yang kuat dengan seluruh sivitas akademika, baik dosen, staf dan juga mahasiswa. Itu bentuk moderasi yang kita harus perkuat sehingga semuanya bisa saling bekerjasama membangun fakultas ini," paparnya.
"Kemudian sumber dayanya kami akan lakukan akselerasi. Yang belum S3, akan kami sekolahkan, dan yang sudah serta memenuhi syarat kami akan dorong mendapatkan guru besar," timpanya.
Sehingga semua itu menurutnya, menjadi potensi fakultas dalam memperkuat meraih akreditasi kedepan. Selanjutnya adalah tata kelola akademik melalui digitalisasi agar memiliki pelayanan yang lebih prima.
"Pelayanan data juga harus terintegrasi. Penggunaan anggaran yang efektif dan efisien, dan paling penting lagi menjaga akuntabilitasnya. Soal lingkungan kita harus bersih, dan tidak hanya bersih dalam konteks lingkungan tapi juga rapi dalam pelayanan akademik," pungkasnya.