UIN Alauddin Online - Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar berhasil mencapai finalis dalam kompetisi Karya Inovasi pada Olimpiade Agama Sains dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II.
Karya inovasi mereka yang berjudul "Curcunigel Thibbun Nabawi: Nanoenkapsulasi Habbatussauda dan Temulawak dalam Basis Gelatin Limbah Sisik Ikan Bandeng Termodifikasi" berhasil membawa pulang medali perak.
Tim yang terdiri dari tiga orang, yaitu St Nur Rahmi Idris sebagai ketua tim, Nurul Fajria La Sengka, dan Sinarwati Putri, telah menciptakan sebuah inovasi yang menarik.
Tim ini dibimbing langsung oleh Dr. apt. Isriani Ismail dan Dwi Wahyuni Laboe, S.Si.,M.Si.
Karya inovasi mereka adalah permen jeli curcunigel Thibbun Nabawi yang merupakan sumber kalori dari madu.
Produk ini juga diklaim memiliki kemampuan meningkatkan nafsu makan melalui enkapsulasi temulawak serta meningkatkan sistem imun.
St Nur Rahmi Idris menjelaskan Churcunigel thibbun Nabawi adalah permen jeli yang memanfaatkan temulawak, jintan hitam dan madu.
Menurutnya, untuk membuatnya berbentuk jeli maka pihaknya menggunakan gelatin yang bersumber dari limbah sisik ikan bandeng.
"Tak hanya manfaat kandungan yang menjadi pertimbangan kami. Tetapi juga sangat memperhatikan pemilihan bahan dan prosesnya terhindar dari hal-hal yang dapat mempengaruhi status kehalalannya," katanya
Dia mengungkapkan, ada tiga inovasi dan orisinilitas dalam karyanya. Yakni pemanfaatan limbah sisik ikan bandeng sebagai basis gel pada permen jeli.
Kemudian membuat enkapsulasi dengan metode ko-kristal pada temulawak untuk menutupi bau dan rasanya yang khas serta membuat nanoenkapsulasi pada minyak jintan hitam agar stabilitasnya terjaga dan penyerapannya dalam tubuh meningkat.
Atas pencapaian itu, St Nur Rahmi Idris menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, yang tak kalah penting kedua pembimbingnya.
"Kehadiran pembimbing sangat berperan penting karena beliau dalam proses brainstorming ide, pelaksanaan produksi sampai ke penyusunan naskah betul-betul didampingi secara intens," bebernya.
Selain itu, kata Dia, Mahasiswa dipermudah dengan aktif di lembaga mahasiswa seperti riset mahasiswa.
"Kami sedikit memiliki bekal yang penyusunan karya ilmiah meskipun masih butuh diasah lebih lanjut. Dari kondisi tersebut, kami menyadari peran orang-orang sekitar sangat berpengaruh pada proses kami," pungkasnya.
OASE PTKI II, yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, berlangsung selama empat hari di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 13 hingga 15 Juni 2023.