Gambar Bukan Sarjana Parasit, Rektor UIN Bentangkan Dua Hukum Kehidupan untuk Sarjana Berdampak

Bukan Sarjana Parasit, Rektor UIN Bentangkan Dua Hukum Kehidupan untuk Sarjana Berdampak

UIN Alauddin Online – UIN Alauddin Makassar menggelar prosesi wisuda angkatan ke-115 pada Selasa, 21 Oktober 2025. Sebanyak 940 wisudawan dikukuhkan dalam sidang senat terbuka yang berlangsung khidmat di Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyampaikan pesan mendalam tentang makna menjadi sarjana sejati di tengah masyarakat.

Prof. Hamdan menjelaskan sarjana berdampak harus bersifat sociable dan inklusif, menjauhi sikap eksklusif yang memecah belah. Ia menekankan pentingnya mengisi ruang-ruang publik dan digital dengan gagasan menyejukkan, bukan hal-hal yang menimbulkan kegaduhan.

Prof. Hamdan dengan tegas memperingatkan wisudawan agar menjauhi sikap pasif dan tidak menjadi sarjana parasit atau benalu. 

"Sarjana berdampak bukan sarjana parasit," tegasnya.

Ia mendefinisikan sarjana benalu sebagai sarjana yang terus menggantungkan hidupnya kepada orang lain, atau 'hanya mau makan, tidak mau kerja'. Prof. Hamdan bahkan menyarankan agar orang tua menghentikan subsidi setelah wisuda ini, mendorong anak-anak memanfaatkan ijazah mereka untuk berkarya.

Untuk menjelaskan bahaya benalu, Rektor menggunakan ilustrasi burung kedasih yang tidak mau membuat sarang dan hanya menitipkan telur pada burung inang. 

"Intinya adalah sebelum kalian bertelur maka bikin sarang terlebih dahulu," jelasnya, menekankan pentingnya kemandirian.

Rektor melanjutkan dengan memaparkan dua hukum kehidupan yang harus dipahami sarjana berdampak. Hukum pertama adalah memprioritaskan kecerdasan dan pengetahuan, mengikuti kisah Nabi Sulaiman yang memilih ilmu pengetahuan, sehingga kekayaan dan kekuasaan mengikutinya.

Hukum kedua menekankan bahwa sarjana harus berhenti mengejar-ngejar peluang, seperti memburu kupu-kupu yang justru akan terbang jauh. Sebaliknya, tugas utama mereka adalah membangun jati diri dan kapasitas.

"Jadikan diri kalian sebagai pribadi yang atraktif, pribadi yang memikat. Be attractive, don't chase," pungkas Prof. Hamdan.

Ia menutup pesannya dengan harapan agar para wisudawan terus menghiasi diri dengan ilmu, karakter, dan kebijaksanaan, serta memberi dampak nyata di tengah masyarakat.

Penulis: Fathiyah - Mahasiswa Magang Prodi KPI

Previous Post International Office UIN Alauddin Makassar Terima Kunjungan Benchmarking IAIN SAS Bangka Belitung
Next Post UIN Alauddin Makassar Dorong Wacana Integrasi Ilmu Lewat Seminar Internasional