UIN Alauddin Online - Staf Khusus Menteri Agama (Menag) Mohammad Nuruzzaman menyampaikan kuliah umum “Peta Jalan Pencegahan Radikalisme di Indonesia” di hadapan sivitas akademik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar bertempat di Gedung Pusat Pelatihan Guru (PGG) UIN Alauddin, Senin, 7 Juni 2021.
Nuruzzaman menyebut ada 10 pasangan suami istri atau Pasutri di Kota Makassar, Sulsel yang siap melakukan bom bunuh diri.
Awalnya Nuruzzaman enggan menyebutkan total Pasutri di Makassar yang siap melakukan bom bunuh diri. Namun pada akhirnya juga dia menyebutkan jumlahnya.
Ini disampaikan Nuruzzaman saat menyinggung soal Pasutri yang melakukan bom bunuh di Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu. Dia bersama Menag Yaqut Cholil Qoumas sempat mendatangi lokasi beberapa saat setelah kejadian.
Pada saat itu dia mengaku terkejut mengetahui bahwa bukan hanya satu pasangan suami istri di Makassar yang sudah siap melakukan bom diri di Makassar.
“Ternyata bukan hanya satu pasangan. Satu pasangan artinya dua orang, yang siap bom bunuh diri di Makassar, tetapi lebih lima pasangan. Ya saya sebutkan ada 10 pasangan yang sudah siap bom bunuh diri,” katanya di hadapan para pimpinan dan dosen UIN Alauddin.
Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini juga menyampaikan bahwa penyebaran paham atau ideologi terorisme masif melalui media sosial dengan menyasar anak muda atau generasi milenial.
“Dari data disebutkan, penduduk terbesar di Indonesia adalah milenial 60 persen. Generasi milenial yang lahir tahun 90-an hingga 20-an. Dan mereka aktif menggunakan internet, 9 jam perhari mengakses internet” paparnya.
Oleh karenanya dia mengingatkan kepada guru-guru dan dosen agar selalu mengawasi dan memberikan pemahaman keagamaan kepada muridnya agar tidak terpapar radikalisme dan terorisme.
“Tahapan aksi teror, mulai dari sikap intoleransi, tidak menerima perbedaan, kemudian ekslusif, mengasingkan diri, ekstremisme dan radikalisme” kuncinya.