UIN Alauddin Online - Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Fathul Qarib Adhinatha berhasil meraih juara 2 Lomba Essay, dengan mengangkat judul "Dampak Ekonomi Kelapa Sawit di Indonesia: Solusi untuk Tantangan dan Peluang Berkelanjutan".
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit itu, berlangsung di Novotel Makassar, Kamis 17 Oktober 2024.
Dalam essay nya, Fathul menuturkan bahwa kelapa sawit adalah salah satu komoditas andalan Indonesia yang berperan penting dalam ekonomi nasional. Ia menjelaskan, Indonesia sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, memiliki posisi strategis dalam pasar global minyak nabati.
"Produk olahan kelapa sawit seperti minyak goreng, biodiesel, dan berbagai bahan baku industri menjadi penyumbang devisa negara yang signifikan," tuturnya.
Mahasiswa semester 7 itu juga mengatakan, meskipun memiliki dampak ekonomi yang signifikan, industri kelapa sawit di Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kritik terhadap dampak lingkungan yang dihasilkan oleh ekspansi perkebunan kelapa sawit.
"Pembukaan lahan untuk perkebunan sering kali melibatkan deforestasi, yang menyebabkan hilangnya hutan tropis, penurunan keanekaragaman hayati, dan emisi gas rumah kaca. Kondisi ini memicu reaksi negatif dari komunitas internasional, yang menuntut agar produksi kelapa sawit dilakukan dengan cara yang lebih berkelanjutan," ucapnya.
Menurutnya, industri kelapa sawit memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, baik melalui kontribusi terhadap PDB, penciptaan lapangan kerja, maupun pengembangan industri hilir. Namun, tantangan lingkungan dan sosial yang menyertainya harus diatasi dengan serius.
"Pemerintah, perusahaan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kelapa sawit diproduksi secara berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, kelapa sawit tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi Indonesia, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial," Ia mengakhiri
