UIN Alauddin Online- Korps PMII Putri (KOPRI) Komisariat UIN Alauddin Makassar berkolaborasi dengan Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Alauddin Makassar sukses gelar dialog memperingati Internasional Women's Day dengan tajuk "Mempertanyakan Kembali Peran Kampus Dalam Menangani Darurat Kekerasan Seksual? (Menalar Surat Edaran Dirjen Pendis No 5494 Tahun 2019 dan Permendikbud Ristek No 30 Tahun 2022), yang bertempat di Ruang Rapat Lt.1 Rektorat UIN Alauddin Makassar, Rabu, 16/03/2022).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh wakil Rektor III Kemahasiswaan UIN Alauddin Makassar yakni Prof. Dr. Darussalam, M.Ag, serta menghadirkan pemateri yakni Dr. Rosmini Amin, M.Th.i selaku kepala PSGA LP2M UINAM, Andi Cibu Mattingara selaku Sekretaris PBHI Sulsel, sakinah Selaku ketua Kopri Cabang Gowa.
Kegiatan dialog ini berlangsung khidmat dengan membahas terkait urgensi pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) dan penerapan Unit Layanan Tugas (ULT) Penanganan dan Pencegahan kekerasan seksual di rana Kampus UIN Alauddin Makassar.
Dr. Rosmini Amin, M.Th.i menerangkan bahwa penerapan SOP Kekerasan Seksual di kampus UIN tidak akan berjalan dengan baik ketika para pimpinan tiap fakultas tidak bekerja sama dengan baik,
" Penerapan dan sosialisasi terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) Kekerasan Seksual terhambat karena susah untuk memastikan bahwasanya orang-orang yang terlibat di UKT Proaktif terhadap isu-isu gender", ungkapnya
Selain itu, beliau juga menambahkan
" SOP kekerasan seksual UIN Alauddin Makassar belum di publikasikan sebab masih banyak dosen yang belum paham mengenai hal tersebut", Imbuhnya
A. Tenri Wuleng, selaku ketua 1 Internal Kopri Komisariat UIN Alauddin Makassar berharap
" Kami berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi awal dari lembaga-lembaga yang ada dalam kampus guna berkolaborasi dengan pihak PSGA dan akademik kampus dalam Menangani Darurat Kekerasan Seksual dirana perguruan tinggi khususnya UIN Alauddin Makassar". Harapnya
Sementara itu wakil Rektor III, Prof Darussalam menyatakan dialog ini merupakan upaya kampus dalam menghindari kekerasan seksual dan sosialisasi terkait ULT dan PSGA,
" Tatap muka pastinya di kampus kita masih sangat terbatas bagi mahasiswa, maka saya berharap Sema-U dan KOPRI serta Lembaga-lembaga lainnya dapat meningkatkan kerjasamanya dalam menjadi penyampai ke seluruh mahasiswa yang tidak mengetahui informasi ini." Katanya