Gambar Bahas Islam dan Yahudi, Dosen SPI UIN Alauddin Jadi Narasumber Webiner di IAIN Ternate

Bahas Islam dan Yahudi, Dosen SPI UIN Alauddin Jadi Narasumber Webiner di IAIN Ternate

UIN Alauddin Online - Dr. Lidya Megawati, M. Hum, seorang Dosen Sejarah Peradaban Islam  (SPI) dari UIN Alauddin Makassar menjadi pembicara di Webiner Prodi SPI IAIN Ternate dengan tema “Hubungan Islam dan Yahudi dalam Sejarah” Jumat, 29 Desember 2023.

Dalam webinar yang diadakan melalui platform Zoom ini, Dr. Lidya Megawati, M. Hum menggali isu hangat terkait hubungan sejarah antara Islam dan Yahudi, dengan pemaparan yang menyeluruh mulai dari awal sejarah Yahudi sebagai agama dan bangsa.

Materi yang disajikan tidak hanya mengulas masa kekuasaan Islam di mana hubungan harmonis antara Yahudi dan Islam terjalin di bawah naungan Kekhalifahan Umayyah-Andalusia, namun juga meliputi periode modern. 

Dr. Lidya Megawati memaparkan peran Yahudi dalam peristiwa sejarah besar seperti Perang Dunia hingga lahirnya paham Zionis dan pendirian Negara Israel.

"Kegiatan ini sangat penting dalam menyoroti dan memahami hubungan kompleks antara Islam dan Yahudi dalam rentang sejarah yang panjang," ungkapnya.

Ia berharap pemahaman yang lebih mendalam terhadap konteks sejarah ini dapat membantu dalam memandang peristiwa-peristiwa terkini dengan perspektif yang lebih luas.

Kaprodi Sejarah Peradaban Islam, Misbahuddin, S.Pd.I., M.Hum, turut berperan dalam webinar ini sebagai pembicara kedua.

Ia mengulas peran penting Yahudi dan Zionisme sebagai faktor kunci dalam restorasi Israel di Tanah Palestina.

Wakil Dekan 3 FUAD IAIN Ternate, Usman Nomay, S.Ag., M.Pd, membuka kegiatan webinar ini dengan harapan agar acara serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang, serta adanya harapan akan adanya umpan balik dan partisipasi yang lebih besar dari berbagai pihak.

Webinar ini berhasil menciptakan platform yang informatif dan terbuka bagi para peserta untuk memahami lebih dalam tentang kompleksitas hubungan antara Islam dan Yahudi serta implikasinya dalam dinamika sejarah dunia. 

“Semoga kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut untuk mengedukasi dan mencerahkan lebih banyak orang tentang keterkaitan antaragama dan sejarah yang panjang,” pungkas Usman Nomay.

Previous Post Raudhatul Athfal Alauddin Gelar Ramah Tamah dan Tasyakuran Akhir Tahun Ajaran 2024/2025
Next Post Kaprodi Magister Akuntansi Syariah UIN Alauddin Bahas Industri Halal di Unismuh Makassar