UIN Online - Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing, HT, MS, pada kuliah umum mengawali sambutannya dengan salam peradaban, lalu memperkenalkan UIN Alauddin Makassar, termasuk memperkenalkan seorang mahasiswa S3 UIN alauddin (Kang Jalal) yang banyak diprotes oleh organisasi keagamaan misalnya LPPI, Wahdah Islamiyah dan FPI. Rector menjelaskan bahwa ketiga ormas ini menolak Kang Jalal untuk tidak doctor di UIN Alauddin. Kuliah umum ini dilaksanakan di Kampus I UIN Alauddin (Program Pancasarjana), Rabu 12/12/2012.
Prof. Dr. Azyumardi Azra sebagai pemibacara tunggal pada kuliah umum mengusung tema: Inklusifisme dan Ekslusufisme Keagamaan Merawat Indonesia. Dalam mengawali Kuliahnya Azyumardi banyak memberikan pujian kepada UN Alauddin dengan adanya kemajuan yang luar biasa, mulai dari gedung yang mewah, prodi yang banyak, termasuk adanya fakultas ilmu kesehatan, terutama adanya dibangun Rumah Sakit Pendidikan.
Azyumuardi yang juga Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini banyak berbicara tentang persamaan dan perbedaan Islam Sunni dan Islam Syiah. Bahkan dalam orasi ilmiahnya menyatakan bahwa Indonesia lebih menjajikan ke depan dibanding dengan Timur Tengah, hal ini dibuktikan bahwa banyaknya ditemukan pegawai Bank menggunakan jilbab, banyaknya alumni kedokteran yang berasal dari pesantren, banyaknya perkantoran, moll-moll yang menyediakan mushalla, demikian pula banyaknya ormas Islam, sedangkan di Timur Tengah kita menemukan adanya mushalla moll-moll ataupun di perkantoran.
Dalam menutup kuliah umumnya Azyumardi menegaskan bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi kaum muslimin untuk memperkuat dan memberdayakan Islam washataniyyah dalam berbagai aspek kehidupan. Keterbelakangan umat dalam kehidupan ekonomi dan pendidikan khususnya menciptakan suasana yang tidak cukup kondusif, deprivasi dalam ekonomi dapat menjerumuskan orang ke dalam pemahaman dan tindakan radikal yang tidak menguntungkan, tegas Azyumardi.