UIN Alauddin Online - Mengawali tahun 2023, Unversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berhasil panen lima Guru Besar atau Professor secara bersamaan.
Kelima Guru Besar itu adalah, Ketua Program Studi (Prodi) S3 Dirasah Islamiyah pada Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Hj Amrah Muhammad Kasim M A.
Kemudian, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Prof Dr H Muammar Muhammad Bakry Lc M Ag, Guru Besar dalam bidang Hukum Islam Kontemporer.
Ketua Prodi Hukum Tata Negara FSH, Prof Dr Kurniati S Ag M HI, Guru Besar dalam bidang Ilmu Fikih.
Selanjutnya, Kepala Pusat Peradaban LP2M, Prof Dr H Supardin M H I, Guru Besar dalam bidang Ilmu Fikih dan Prof Dr Hamzah M HI, Dosen FSH Guru Besar dalam bidang Hukum Islam.
KMA Penetapan Guru Besar Rumpun Ilmu Agama itu diserahkan Sekjend Kemenag RI, Prof Nizar Ali dan Direktur Jenderal Pendis, Muhammad Ali Ramdhani.
SK itu diterima langsung Prof Dr Kurniati M HI usai upacara di Ruang Rapat Dirjend Pendis gedung Kemenag Jakarta, Selasa (3/1/2022) kemarin.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan, selamat kepada para dosen yang berhasil memperoleh gelar akademik tertinggi sebagai profesor.
Menurut, Prof Hamdan Juhannis, keluarnya penetapan lima Guru Besar itu akan memperkuat posisi akademik UIN Alauddin Makassar.
"Ini akan memperkuat posisi akademik UIN Alauddin Makassar dan menjadi salah satu PTKIN jumlah Guru Besar terbanyak," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Selain itu, kata Guru Besar Sosiologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu, pencapaian itu akan memperkuat disiplin keilmuan dan penguatan akreditasi.
"Hadirnya Guru Besar tentu dalam rangka akreditasi Institusi dan juga untuk menciptakan iklim akademik yang semakin kondusif, menggeliat dengan memiliki keahlian pada bidangnya," paparnya.
Prof Hamdan Juhannis menuturkan, pencapaian itu merupakan bagian dari program Akselerasi Guru Besar yang dikelola langsung Wakil Rektor Bidang Akademik dan Wakil Rektor Bidang AUPK
"Ini sebuah kegembiraan, sebuah kemewahan bagi UIN Alauddin Makassar yang terus akselerasi penambahan guru besar," imbuhnya.
Penulis Buku Melawan Takdir itu berharap, hadirnya guru besar baru ini dapat memicu para Dosen berstatus Lektor Kepala untuk segera menggenjot Guru Besarnya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor Bidang AUPK, Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum mengatakan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari program percepatan Guru Besar.
"Lima Professor baru ini adalah bagian tak terpisahkan dari akselerasi Guru Besar yang diterapkan dan Alhamdulillah program ini berjalan," ujarnya.
Menurut Guru Besar Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu dalam waktu dekat, UIN Alauddin Makassar kembali akan mendapatkan 6 Guru Besar baru yang telah diajukan. "Saat ini kita menunggu 6 orang lagi, 2 di Kemenag RI prosesnya, sementara 4 di Kemenristek Dikti, berharap dalam waktu tidak terlalu lama SK keluarnya," bebernya.
Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum mengungkapkan, guru besar yang dihasilkan dimasa kepemimpinannya akan melebihi kepemimpinan sebelumnya.
"Sekarang sudah 13 orang Professor dihasilkan, ini akan melebihi kepemimpinan sebelumnya dan Insya Allah Program ini akan terus berjalan," jelasnya.
Kedepan, kata Mantan Pelaksana Tugas Biro AUPK itu program akselerasi Guru Besar berbasis Prodi.
"Sekarang ini Guru Besar bertumpu di fakultas tertentu, banyak Prodi belum ada Professornya sehingga kedepannya itu akan diprioritaskan diajukan," tuturnya.
Program akselerasi Guru Besar, lanjut Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum, bagian dari untuk meningkatkan mutu lembaga serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.