Gambar ACIS 10: Menemukan Kembali Jati Diri Islam Nusantara

ACIS 10: Menemukan Kembali Jati Diri Islam Nusantara

UIN Online - Para pimpinan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan professor yang berada di bawah Kementerian Agama berkumpul di Banjarmasin, Senin (01/11/2010). Mereka mengikuti The 10th Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) atau Konferensi Tahunan Kajian Islam ke-10.

Penyelenggaraan Acis ke-10 ini diprakarsai Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama bekerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin.

Konferensi ini berlangsung dari tanggal 1-4 November. Selama konferensi, akan dibahas sekitar 80 makalah yang diseleksi dari 351 makalah yang diterima oleh panitia penyelenggara.

Prof Muhammad Ali yang juga Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dalam sambutannya menyebut banyak kemajuan masyarakat Islam terutama perkembangan studi-studi tentang Islam.

"Indonesia adalah negera berpenduduk muslim di dunia, 85 persen adalah muslim, menjadi posisi strategis dalam memajukan Islam di dunia." Islam di Indonesia kata Prof Muhammad Ali memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan negara-negara lainnya.

Pada konferensi yang bertemakan "Menemukan Kembali Jati Diri Islam Nusantara" ini,  hadir pembicara dari beberapa negara. Seperti dari Amerika Serikat, Thailand, Australia, dan Mesir, serta pembicara dari Indonesia.

Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, membuka kegiatan ini. Pada acara pembukaan Acis hadir tidak kurang 350 orang. Pembukaan berlangsung di Gedung Susu (kepanjangan dari Sultan Suriansyah). Sultan Suriansyah sendiri adalah raja pertama yang memeluk Islam di bumi Antasari.

"Saya berharap melalui konferensi ini Indonesia menemukan kembali konsep ke Islaman dalam konteks ke-Indonesia-an yang plural sehingga dapat memecahkan permasalahan bangsa saat ini," kata Rudy Ariffin. (*)
Previous Post Indosat Ooredoo Gelar Audiensi di UIN Alauddin Makassar Bahas IM3 Corner untuk Kewirausahaan Mahasis
Next Post Andi Muhammad Syafar, Dosen UINAM Tekankan Pentingnya Literasi IT Berbasis Medsos di Tengah Gempuran