UIN Alauddin Online - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar sidang promosi doktor oleh Abdul Azis Ilyas S Ag M H, di LT Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Kamis 22 Agustus 2024.
Promovendus berhasil meraih gelar Doktor (S3) setelah mempertahankan disertasi berjudul "Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perkawinan Beda Agama di Kalangan Pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sulawesi Selatan".
Dalam disertasinya, Dr Abdul Azis mengemukakan tiga hasil dari penelitian terkait hukum islam terhadap perkawinan beda agama di kalangan PITI.
Ia mengatakan, dalam menguatkan pendapatnya mengaitkan dengan berlandaskan pada Q.S. al-Maidah ayat 5 sebagai alasan yang cukup fundamental memberikan peluang dan celah kepada laki-laki muslim yang boleh mengawini wanita ahlu kitab dengan syarat dan dalam keadaan tertentu.
"Strategi perkawinan beda agama antara lain untuk tujuan dakwah, yang menikahi adalah laki-laki muslim dan begitupun sebaliknya dan perempuan ahli kitab yang merdeka serta terpelihara kehormatannya," ucapnya.
Mantan Sekretaris DPD PITI Kabupaten Gowa itu menjelaskan, tinjauan hukum Islam tentang perkawinan beda agama adalah perjanjian atau akad yang memerlukan persetujuan dan kesepakatan dari kedua pihak persetujuan dari kedua calon pasangan, terlepas dari perbedaan agama, dianggap penting.
"Hukum Islam mewajibkan perlakuan adil terhadap pasangan, termasuk dalam konteks perkawinan beda agama. Pasangan muslim diharapkan untuk memberikan hak-hak yang sama kepada pasangan non-muslim dan memperlakukannya dengan adil," jelasnya.
Doktor ke 1220 di UIN Alauddin Makassar tersebut menyampaikan implikasi dalam penelitian ini yakni agar para pengurus PITI Sulawesi Selatan menggunakan prinsip-prinsip pernikahan beda agama yang sesuai dengan prinsip Islam, sehingga tidak akan menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Nikah atau Perkawinan dalam Islam bukan saja menyangkut masalah syariah, tetapi juga menjadi masalah fighi yang tidak hanya memilki pandangan yang sama tetapi bisa saja menimbulkan tafsir yang lain dan pandangan berbeda," Ia mengakhiri.