Gambar 12 Peserta PPSL Kemenag RI Belajar di UPT Pusat Bahasa UIN Alauddin

12 Peserta PPSL Kemenag RI Belajar di UPT Pusat Bahasa UIN Alauddin

UIN Alauddin Online - Sebanyak 12 peserta Program Persiapan Studi Lanjut (PPSL) Luar Negeri Kementerian Agama Republik Indonesia belajar penguatan bahasa TOEFL dan IELTS di UPT Pusat Pengembangan Bahasa UIN Alauddin Makassar.

Para peserta diterima secara resmi oleh Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis didampingi Kepala UPT Pusat Pengembangan Prof Dr Djuwariah Ahmad di Ruang Rapat Rektor Lantai III Gedung Rektorat, Jumat (26/11/2021).

12 orang itu berasal dari STAI DDI Pare Pare, IAIN Samarinda, IAIN Ambon, IAIN Gorontalo, STAI Durud Dalam Sumenep, IAIN Kendari, STAIN Majene, IAIN Bone, IAIN Palopo, STAI Al Gazali Soppeng dan UIN Mataram.

Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang. Menurutnya, datang ke UIN Alauddin bukan sekadar menimba ilmu akan tetapi bisa membagi ilmu.

"Selamat datang untuk bisa bukan sekadar menimba akan tetapi membagi ilmu. Pengalaman wawasan saling share," ucap penulis buku berjudul Melawan Takdir itu.

Lebih lanjut, mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga itu menegaskan para peserta harus disiplin serta menjadikan kuliah di luar negeri sebagai letupan semangat belajar.

"Dengan disiplin inilah bisa menguatkan akademik skillnya selama 18 hari. Itu waktu yang sangat singkat menatap skill Bahasa. Bukan berarti 18 hari ini tidak maksimal anggaplah ini sebagai letupan," paparnya.

"Targetnya S3 diluar negeri Ini harus dijadikan semangat. Kalian punya kesempatan, ada fasilitas ada support dari kementerian. Selama 18 hari diajar oleh fasilitator yang telah mengajar sebelumnya," tambahnya.

Guru Besar Sosiologi itu mengingatkan para peserta harus bersinergi dengan stakeholder dalam proses belajar 18 hari. Hal itu kata dia, sinergi akan melahirkan energi.

"Selamat semoga bisa bersinergi dengan Pusat Bahasa, dan semua stakeholder yang ada. Karena Sinergi selalu menghadirkan energi," pungkasnya.


Sementara itu, Kepala UPT Pusat Pengembangan Bahasa UIN Alauddin Prof Djuwariah Ahmad mengungkapkan, sebelum diadakan pelatihan, terlebih dahulu diadakan seleksi Perguruan Tinggi Penyelenggara PPSL. 

"Prosesnya cukup panjang mulai UIN Alauddin mengajukan Proposal, semua PTKIN memasukkan proposal, Tim 5000 Doktor melakukan survey kesiapan perangkat kelas, mulai tempat penginapan, ruang kelas Audio dan sebagainya. Setelah itu dilakukan seleksi. Dan Alhamdulillah 11 PTKIN termasuk UIN Alauddin jadi penyelenggara," paparnya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan para peserta  akan tinggal selama satu bulan dalam kampus meningkatkan skill bahasanya. "Jadi selama 18 hari mereka akan belajar peningkatan bahasa terutama IELTS dan Akademik. Akademik itu bagaimana menyusun proposal, komunikasi dengan supervisor, mencari supervisor diluar negeri dan sebagainya," bebernya.

PPSL adalah lanjut Prof Djuwariah Ahmad pelatihan bahasa, para peserta belum dinyatakan lulus seleksi. Menurut dia, berbeda dengan program 5000 doktor tahun 2019 yang ikut pelatihan langsung dinyatakan lulus dikampus tujuannya.

"Mereka akan ikut seleksi, kalau diterima Alhamdulillah. Menurut arahan dari Kementerian Agama RI tahun mendatang akan dibuka program 5000 doktor dan mereka 12 peserta ini bisa ikut berkompetisi," katanya.

"Tidak ada jaminan alumni PPSL itu otomatis diterima tentu merka harus bersaing lagi dengan peserta lain karena ujung ujungnya skor Bahasa Inggris TOEFL maupun IELTS adapun akademik itu nanti sudah mau berangkat," tutupnya.

Previous Post Diskusi Publik Soft Opening Kopi Kolektiv Bahas Demokrasi Kampus dan Koperasi Alternatif
Next Post Prestasi Internasional: Dosen Biologi UIN Alauddin Makassar memenangkan kompetisi riset di Inggris