Gambar 11 Mahasiswa Prodi Ilmu Falak UIN Alauddin Rihlah Falakiyah di Pulau Jawa

11 Mahasiswa Prodi Ilmu Falak UIN Alauddin Rihlah Falakiyah di Pulau Jawa

UIN Alauddin Online - Sebanyak 11 Mahasiswa Program Studi Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar sukses melaksanakan Rihlah Falakiyah Tahun 2022 di sejumlah tempat di  di Pulau Jawa.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua pekan itu mengunjungi UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Walisongo Semarang, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Semarang.

Kemudian, mengunjungi Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najah Semarang, Lembaga Falakiyah PCNU Gresik, Observatorium Assalam Solo, dan berakhir di Rukyatul Hilal Indonesia (RHI) Yogyakarta.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama FSH Dr H M Saleh Ridwan M Ag menuturkan, Rilhla tersebut sangat penting untuk menambah pengetahuan mahasiswa. 

“Kegiatan ini sangat penting bagi mahasiswa, karena langsung belajar dan memetik ilmu dari ahlinya, saya kira banyak sekali pengalaman yang didaptkan mahasiswa, selain teori juga bisa langsung praktek, ini juga bagian dari program MBKM,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Falak, Dr Fatmawati M Ag mengatakan, Rihlah Falakiyah ini kali kedua dilaksanakan, menurutnya pengalaman dan pendalaman materi falak dari ahlinya sangat penting.

“Rihlah Falakiyan sudah dua kali dilaksanakan, pertama itu 2018 kemudian tahun 2019 di tingkat Internasional untuk Angkatan 2016, tahun ini diikuti oleh 11 orang mahasiswa, ini penting sekali untuk menambah wawasan keilmuan dan pengalaman mahasiswa apalagi langsung belajar dari pakar ilmu falak di Indonesia,” jelasnya.

Salah satu peserta Rihla Falakiyah 2022 Ahmad Tahsisul mengungkapkan, kegiatan tersebut memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa. Selain mendapatkan ilmu juga membangun relasi dengan mahasiswa ilmu falak dari berbagai kampus.

“Ini sangat bermanfaat, karena kami mendapatkan ilmu yang luar biasa dari para praktisi dan akademisi Ilmu Falak yang ada di Pulau Jawa ini," jelasnya.

"Tentunya, banyak ilmu yang tidak saya dapatkan di kampus kemudian saya dapatkan pada Rihla ini diantaranya penggunaan bencet / jam matahari tradisional jawa dan penggunaan astrolabe," tutupnya. 

Previous Post Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Bahas Literasi Digital pada Pengabdian Masyarakat di SMK Pratin
Next Post Tim Akuntansi UIN Alauddin Makassar Raih Juara 1 dan 3 pada DIGIBIZ Business Plan Competition