Dalam sambutannya, terkait dengan tema pembangunan karakter dan revolusi mental, Rektor UIN Alauddin Prof Dr Musafir MSi, menyatakan bahwa UIN Alauddin memiliki visi sebagai pusat pencerahan dan transformasi Ipteks berbasis peradaban islam. Visi ini pada prinsipnya akan berupaya untuk membangun karakter mahasiswa yang berperadaban Islam. Langkah ini telah dicanangkan beberapa tahun yang lalu. Karena itu UIN Alauddin memiliki sebuah wadah pembinaan untuk tujuan itu, yang disebut dengan Character Building Program (CBP).
Karena itu Musafir berharap, kegiatan ini dapat memberikan kesadaran akan pentingnya pembangunan karakter bagi masyarakat, terkhusus bagi mahasiswa.
Sebelumnya, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Dr Rasyid Masri, SAg MPd MSi juga memaparkan bahwa jauh sebelum Bapak Jokowi mendorong lahirnya gerakan revolusi mental, UIN Alauddin sudah duluan bergerak. “Jadi, CBP itu arahnya jelas, yakni bagaimana melahirkan karakter-karakter yang ada dalam diri mahasiswa agar mereka bisa mengenal dirinya. Dan juga banyak sekali materi-materi yang diajarkan tentang bagaimana melahirkan karakter-karakter yang berakhlak,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Dr Surya Chandra Surapaty MPH PhD, menjelaskan bahwa untuk membantuk karakter manusia itu dibagi menjadi tiga, yaitu membangun komunikasi manusia dengan tuhannya, komunikasi manusia dengan dirinya sendiri, komunikasi manusia dengan manusia lain dan lingkungannya. “Jika hal tersebut dapat diamalkan maka yakin dan percaya kita dapat menjadi manusia yang berintegritas, jujur, dapat dipercaya, disiplin, bertanggungjawab, konsisten tidak munafik,” katanya.