UIN Online - Rembuk Kebudayaan sukses digelar oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Budaya eSA di Sekolah Sungai, samping Jembatan Kembar Sungguminasa Kab. Gowa, Minggu (29/11/2020).
Rembuk Kebudayaan yang bertema "Menepuk Jalan Sunyi" dilaksanakan selama tiga hari terhitung 27 hingga 29 November 2020, dihadiri dari berbagai golongan mulai dari Budayawan, Akademisi, Maestro Budaya, Seniman, Penggiat Seni Budaya, OKP intra maupun ekstra kampus, Pekerja Seni Kampus, sanggar seni hingga masyarakat setempat.
Kegiatan digelar secara tatap muka maupun virtual dan dibuka langsung Oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof. Darussalam Syamsuddin, M Ag. Serta tetap mengacu pada protokol kesehatan.
Dalam sambutannya, Prof Darussalam mengatakan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada UKM Seni Budaya eSA atas kegiatan Kebudayaan yang dilaksanakan diperiode kali ini. Karena melestarikan nilai-nilai kebudayaan merupakan suatu keharusan bersama.
"UKM Seni Budaya yang bergerak di bidang seni budaya semoga ke depannya semakin membuka ruang bagi seluru mahasiswa untuk tetap mengajak mahasiswa untuk mengembangkan kreatifitas khususnya di UIN Alauddin Makassar," katanya.
"Semoga eSA semaki produktif lagi dan tetap menjalin sinergitas yang baik bersama para lembaga kemahasiswaan khususnya dengan pimpinan kampus. Kami akan senantiasa memberikan dukungan dan apresiasi kepada UKM Seni Budaya eSA maupun seluruh jajaran lembaga di UIN Alauddin untuk selalu mngadakan kegiatan-kegiatan positif demi kemajuan UIN Alauddin Makassar. Terus berkarya dan selamat melaksanakan rembuk kebudayaan," tambahnya.
Rembuk Kebudayaan tersebut memiliki beberapa item seperti : "Talkshow Kebudayaan" dan yang menjadi narasumber ialah (Prof Andi Faisal, S S M Hum (Budayawan), Dr Quraisy Mathar S Sos M.Hum (Akademisi), dan Maskur Al-Alief Dg Esa (Seniman). "Workshop Gendang" yang dibawakan H. Tutu.
Kemudian di hari kedua dengan item kegiatan "Pameran Lukis dan Foto". "Lapak Baca dan Menulis Bersama". "Pentas Seleksi Calon Aggota Penuh (ESCAPE)" yang menampilkan 9 karya dari 6 Cabang seni yaitu : Karya Nurpurnama Sari dengan Judul Karya "Masawwe Disayyang" (Tari), Nurul Fajrianti "Pulang" (Vokal), Indah Tuladani "Buka Cerita Tentang Cinta" (Vokal), Tenri Puji Adha "Tegar" (Vokal), Muh. Fahrul "Penyesalan" (Musik), Ilham Hasradinata "K!" (Teater), Shilmy Sanrima Syam "Gerbang Menuju Puya" (Sinematografi), Nur Alim "Eafora" (Sinematografi), dan Fikram "Kesucian Jiwa" (Rupa).
Setelah pementasan ESCAPE dilanjut pula dengan "Ajang Musik Kebudayaan (AMUK)", yang diisi dengan Lagu-lagu daerah oleh Cabang Seni Musik dan Vokal eSA, Dammu Cinna, Bunyi Zaman (BZ) serta Rampak Gendang oleh Sanggar Seni Kalegowa. Kemudian kegiatan ini ditutup dengan "Panggung Ekspresi" dengan mengajak seluruh tamu undangan untuk menampilkan karyanya.
Sementara itu, Ketua Umun UKM Seni Budaya eSA Iwan Mazkrib mengungkapkan, Rembuk Kebudayaan yang bertemakan "Menepuk Jalan Sunyi" ini merupakan suatu bekal kepada seluruh anggota untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan kita di Indonesia khusunya di Sulawesi Selatan.
"Di tengah carut marutnya Pandemik Global Covid-19 segala bentuk peristiwa kebudayaan kian mengalami penurunan yang juga ditambah lagi dengan pesatnya perkembangan teknologi. Darinya itu kami memulai tradisi kebudayaan di lingkup kesenian dengan cara berembuk sembari menepuk jalan sunyi yang tentunya betujuan untuk menghadirkan kembali spirit kepada seluruh pelaku seni budaya untuk tetap menjadi instrumen kebudayaan," ungkapnya.
Rembuk Kebudayaan ini selain sebagai media silaturahmi juga merupakan sebagai langkah kreatif menebus kerinduan dengan merembukkan konsep dan gagasan demi keberlangsungan aktifitas seni budaya di masa mendatang.
"Saya berharap semoga kegiatan ini mampu memberi manfaat juga sebagai metode dalam memberi interupsi kebudayaan terhadap budaya asing. Semoga eSA ke depannya mampu menjadi episentrum seni budaya demi melahirkan seniman-seniman maupun budayawan kampus khusunya di UIN Alauddin Makassar," ujarnya.
"Kami mengajak seluruh elemen sosial khusunya komunitas maupun penggiat seni budaya untuk tetap segar menjalankan aktifitas kesenian dan kebudayaan. Semoga silaturahmi tetap hangat dan kreatifitas senantiasa terjalin. Setelah ini esok apa lagi? Salam Budaya," tutupnya.