Gambar UIN Alauddin Hadirkan Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Bahas Moderasi Beragama

UIN Alauddin Hadirkan Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Bahas Moderasi Beragama

UIN Alauddin Online - Dalam rangka penguatan moderasi beragama bagi Civitas akademiknya, UIN Alauddin Makassar menggelar diskusi dengan tema “Moderasi Beragama”, menghadirkan mantan Menteri Agama RI periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, bertempat di Sultan Alauddin Hotel & Convention, Senin (15/3/2021).

Kegiatan tersebut dilakukan secara tatap muka dengan peserta terbatas, menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid 19.

Dalam pengantarnya, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhanis mengatakan, sangat berbahagia atas kedatangan Lukman Hakim Saifuddin (LHS) yang menyempatkan waktunya untuk bersilaturahmi dan berbagi ilmu kepada segenap civitas akademika kampus.

“Saya bangga dan berterima kasih atas kesudian Pak LHS hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan pencerahan” ujarnya.

Tak hanya itu, Prof Hamdan juga mengungkapkan kesan pribadinya atas sosok Lukman Hakim, ia menyukai gaya LHS saat berbicara, menurutnya, diksi-diksi yang digunakan sangatlah indah dan memiliki arti yang dalam.

“Yang paling saya suka dari Pak LHS itu diksinya. Setiap diksi yang dikeluarkan pasti selalu bermakna, sekarang mari kita dengar, pasti akan ada diksi-diksi indah yang tertuang,” pungkas Guru Besar Sosiologi tersebut.

Sementara itu, Lukman Hakim mengaku sangat mengapresiasi dan terkesan atas undangan Rektor untuk menjadi narasumber dalam kajian moderasi beragama, baginya kehadiran di tengah-tengah civitas akademika UIN Alauddin adalah sebuah kehormatan.

“Bicara tentang moderasi beragama di depan para guru besar, kiai dan ulama di UIN Alauddin ini ibarat menggarami lautan” candanya.

Lebih lanjut, Lukman Hakim menerangkan kesalahan persepsi dalam memahami moderasi beragama, menurutnya, ada yang beranggapan moderasi beragama berarti mengutak-atik atau merubah agama.

Padahal, sambungnya, yang dimoderasi itu bukan agamanya, tapi pemahaman dan pengamalan atau cara beragamanya.

Lukman Hakim menegaskan, moderasi beragama itu bukanlah hal yang baru, melainkan sesuatu yang menjadi warisan para pendahulu yang berupaya dikontekstualisasi dengan kenyataan zaman hari ini.

Moderasi beragama, sambungnya lagi, bukanlah proses yang berkesudahan, karena untuk senantiasa menjadi moderat yang berprinsipkan keadilan dan keseimbangan, kita harus mengetahui kutub-kutub ekstrim itu dimana dan bagaimana.

“Jadi moderasi beragama itu dinamis, tidak statis dan bukan sesuatu yang given, karena ia adalah upaya terus menerus untuk menjaga diri agar tidak terjatuh di kutub ekstrim” tandas putra Saifuddin Zuhri mantan Menteri Agama era Presiden Sukarno itu.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua dan Sekretaris Lembaga, Wakil Koordinator Kopertais Wilayah VIII, Ketua dan Sekretaris SPI, Kepala Pusat Lembaga, Kepala dan Sekretaris KPKE, Direktur dan Sekretaris Ma’had Al-Jami’ah, serta Ketua Internasional Office UIN Alauddin Makassar.

Previous Post Kebijakan Rektor, Hanya 31 Mahasiswa FEBI UIN Makassar Diwisuda
Next Post Tingkatkan Status Akreditasi, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Makassar Susun ISK