UIN Online - Program Pencerahan Imani dan Keterampilan Hidup (Pikih) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar punya target khusus kali ini. Yakni, untuk akselerasi atau percepatan dalam penguasaan bahasa, baik Inggris maupun Arab. Selain itu, juga untuk mencetak luaran (alumni) yang unggul.Hal tersebut dikatakan Ketua Umum pelaksana Pikih, Drs Abdul Muis Said MEd usai memberikan arahan pentingnya bahasa asing bagi mahasiswa baru (maba), Kamis (22/09/2011) di gedung Auditorium lantai dasar.“Tujuan Pikih kali ini adalah akselerasi. Jika di tempat lain yang belajar bahasa Inggris agak lama kita hanya menargetkan selama satu semester sudah lancar berbahasa Inggeris", harap Muis. Sebelumnya, Pikih melaksanakan tiga program yakni pembelajaran bahasa Inggeris, Arab, dan Retorika. "Namun, karena retorika diintegrasikan kedalam program Charakter Building maka Pikih tahun melaksanan dua bahasa," ujar Muis. Sementara di tahun ini, pelaksanaan program Pikih selama satu semester hanya diperkenalkan satu bahasa saja. Bahasa Inggeris pada semester satu dan bahasa Arab pada semester dua. Lalu, mengenai pembagian jadwal belajar di Pikih tidak ditetapkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Di tahun ini, mahasiswa baru bebas memilih akan masuk di kelas pagi, siang, atau sore. Tergantung pada jadwal perkuliahan reguler mereka. Jika mereka kuliah pagi pada kuliah reguler, bisa mengikuti program Pikih pada siang atau sore harinya. "Artinya mereka bebas memilih jadwal yang diinginkan," pungkas Muis. Selain itu, untuk pengelompokan, hanya ada dua kelompok yaitu kelompok dasar dan menegah. Umumnya yang dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) dan jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) Fakultas Adab dan Humaniora dimasukkan ke kelompok menegah.
