UIN ONLINE - Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. bersama Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari memimpin peletakan batu pertama pelaksanaan pembangunan ruang dosen yang bertempat bertempat di depan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) kampus II Jalan HM Yasin Limpo, Samata, Gowa, Sabtu (08/07/2017).
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Musafir Pababari mengatakan, kedua kalinya UIN mendapatkan bantuan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Pertama, pada tahun 2016 yakni pembangunan gedung kuliah terpadu, dengan tiga gedung masing-masing berlantai 4 tahun ajaran 2017. Yang kedua ditahun 2017 SBSN juga memberikan bantuan untuk pembangunan 2 gedung pembangunan ruang dosen, untuk seluruh civitas akademika yang ada di UIN Alauddin.
Prof Musafir menjelaskan, pembangunan gedung itu berlokasi di dua tempat yakni di depan gedung FAH samping masjid, dan yang kedua dibelakang Fakultas Sains dan Tekhnologi berdekatan dengan gedung rektorat.
“Pembangunan dua gedung ruang dosen itu, sumber dananya berasal dari SBSN dan penyedia jasa dari PT. Aphasko Utama Jaya, pelaksanaan pembangunan gedung ini nantinya bertempat di dua lokasi,” tuturnya.
Sementara itu, Dirjen Pendis Kemenag, Prof Phill Kamaruddin Amin dalam sambutannya mengatakan, pembangunan gedung dosen ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, karena diantara tugas fundamental perguruan tinggi yakni mencetak dan meningkatkan daya saing sebuah bangsa.
“Oleh karena itu, dalam pelayanan pendidikan bukan hanya sekedar memberikan akses saja kepada mahasiswa, yang tidak kalah penting pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas,” ungkap Prof Kamaruddin.
Bukan hanya itu saja kata Prof Kamaruddin, juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat diluar, sehingga alumni-alumni perguruan tinggi dibekali pengetahuan yang bisa dimanfaatkan ketika berada diluar.
Oleh karena itu di kampus bukan hanya pendidikan pengajaran, tapi juga dibekali dengan keterampilan-keterampilan, kemampuan berkomunikasi, informasi tekhnologi (IT), dan kemampauan berkomunikasi kepada masyarakat itu yang sangat penting sekali.
“Supaya kita tidak mencetak generasi sarjana yang biasa saja namun memiliki kemampuan dan bisa dimanfaatkan pada saat selesai nanti,” tutur pria yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar itu.