Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
NII Kebodohan dalam Memaknai Teks Al-Qur'an dan Hadits
05 Mei 2011
Ahmad Alwy Baharuddin
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
- Negara Islam Indonesia (NII) yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan dipandang sebagai suatu "kebodohan dalam memaknai teks-teks Al-Quran dan Hadits yang tidak metodologis."
Hal ini diungkapkan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang juga Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg ketika ditemui reporter UIN Online, Kamis (05/05/2011).
"Sebenarnya penyebab utama munculnya paham-paham seperti NII ini ada dua yaitu faktor pemerintah yang tidak berhasil mensejahterakan rakyatnya serta pemahaman keagamaan yang sangat kurang," ujarnya.
Masyarakat berada dalam kondisi "jenuh" terhadap kondisi negara kita ini sehingga orang yang tidak memiliki iman dan intelektual menempuh jalannya sendiri untuk sejahtera misalnya dengan mencuri, mencopet, merampok, dan sebagainya.
Begitupula dengan orang yang berintelktual, mengungkapkan kejenuhannya dengan melakukan demo dan segala macamnya. Serta orang yang mengungkapkan kejenuhannya dengan dalih jalan yang lebih suci inilah yang memunculkan paham-paham seperti NII dan sebagainya. Paham-paham seperti inilah yang memaknai jihad dengan pemaknaan yang salah.
Di samping itu, Indonesia juga merupakan negara yang berpotensi memunculkan paham-paham yang bertentangan dengan islam yang sebenarnya. Karena penduduk yang menganut islam sangatlah besar, sehingga memunculkan upaya-upaya orang luar untuk mengobrak-abrik negara ini. "Inilah yang saya sebut penjahiliyaan terus berjalan di negeri ini," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai potensi NII di UIN Alauddin, Prof Arifuddin mengaku optimis tidak akan berkembang di UIN Alauddin. "kampus kita ini pokok kajiannya adalah kajian sumber (Al-Qur'an dan Hadits), jadi saya optimis NII tidak akan bisa berkembang di UIN Alauddin," katanya.
Prof Arifuddin mengatakan bahwa pekerjaan umat islam sekarang ini bukanlah menyoroti masalah furuiyyah (khilafiyah) dalam ajaran agama, akan tetapi bagaimana kita bisa menyatu atas nama kesatuan iman untuk memusuhi orang-orang yang ingin menistakan Islam. (*)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
Next Post
GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2
Berita Terbaru
Berita Populer
LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
20 September 2024
GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2
20 September 2024
Dua Dosen SPI Ikuti Sosialisasi Si Jawarba oleh Kemenag di Makassar
20 September 2024
Hadiri Simposium Internasional Makassan-Marege 2024, Ketua Produ SPI: Penting dalam Diskusi Lintas B
20 September 2024
HIMAJIP Wadahi Mahasiswa Tentang Literasi di Era Society melalui Kajian Rutin
20 September 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018