Gambar Mahasiswa KKL HI UIN Alauddin Belajar Pengolahan Kopi Bersama Kelompok Kopi Tana Toraja

Mahasiswa KKL HI UIN Alauddin Belajar Pengolahan Kopi Bersama Kelompok Kopi Tana Toraja

UIN Alauddin Online - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Hubungan Internasional (HI) UIN Alauddin Makassar bersama Sahabat Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS dan EcoNatural Society Indonesia belajar tentang pengolahan kopi, Rabu 4 Agustus 2021.

Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Sahabat ZCD BAZNAS dan EcoNatural Society Indonesia dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh Kelompok Kopi masyarakat setempat yang merupakan mustahik binaan BAZNAS di Desa Bo’ne Buntu Sisong, Kec. Makale Selatan, Kab. Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Mahasiswa KKL HI UIN Alauddin Makassar dan Kelompok Kopi diajarkan bagaimana proses produksi kopi mulai dari panen, pengolahan, hingga menjadi bubuk kopi yang siap dipasarkan.

Target pasar dari kopi ini sendiri ialah pasar nasional dan internasional. Kopi Toraja menjadi salah satu produk kopi lokal yang menembus pasar internasional, dan negara yang menjadi tujuan utamanya ialah Amerika Serikat.

Ardiansyah, S.Ag. sebagai fasilitator dari EcoNatural Society Indonesia memiliki harapan besar terhadap Mahasiswa HI UIN Alauddin Makassar khususnya dalam memahami proses produksi kopi.

“Saya rasa penting mahasiswa Hubungan Internasional untuk melihat bagaimana produksi kopi di Indonesia, apalagi belakangan ini Indonesia sedang giat-giatnya mempromosikan kopi melalui diplomasi kopi, dan salah satu kopi yang menjadi bahan diplomasi ialah Kopi Toraja.” Ujarnya.

Sementara itu, Marshelyna Widya Siri Pesona selaku Ketua tim 1 KKL HI UIN Alauddin Makassar di Tana Toraja mengaku bahwa kegiatan ini sangat menarik dan dapat menambah wawasan mengenai kopi, seluk beluknya dan kaitannya dengan strategi diplomasi.

“Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional yang setiap hari duduk di depan komputer mengerjakan paper, rasanya melihat hal seperti ini merupakan sesuatu yang sangat menarik dan kesempatan yang amat berharga. Selama ini kita hanya melihat apa yang diperbincangkan dalam diplomasi kopi, namun tidak melihat bagaimana bisa sampai sejauh itu.” Tuturnya.

Ia juga menyampaikan rasa syukur dapat mengikuti KKL di Tana Toraja, karena dapat melihat langsung bagaimana kopi diproduksi hingga kemudian dapat menjadi media diplomasi.

Previous Post Dosen Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Jadi Narasumber Sekaligus Juri Pada Lomba Perpustakaan Desa di
Next Post WIKI Pangan Sulsel Menggaet Kontributor Baru Mahasiswa HI dan Ilmu Politik UIN Alauddin Melalui Loka