UIN Alauddin Online - Hubungan International (HI) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) UIN Alauddin menggelar pertemuan dengan tim Monash Indigenous Studies Centre di Lecture theater (LT) Ali Yafie. Pertemuan ini membahas kerjasama dengan tim Global Encounters Monash mengenai penelitiannya yang membahas sejarah panjang hubungan bangsa Makassar dan Australia.
Dalam pertemuan ini, Pemateri banyak membahas bagaimana bangsa Indonesia dan Australia memiliki hubungan historis. Secara geografis, letak Australia memang dekat dengan Indonesia dimana terletak di bagian timur dan selatan Indonesia.
Dalam catatan sejarah ditunjukkan bahwa banyak nelayan yang diduga berasal dari Indonesia memasuki terumbu karang yang dekat dengan daratan Australia. Sejumlah operator pariwisata merekam aktivitas para nelayan tersebut mengumpulkan teripang, atau dikenal dengan sebutan sea cucumber, di dalam wilayah taman laut Rowley Shoals Marine Park.
Para nahkoda kapal wisata mengaku baru pertama kalinya mereka melihat "nelayan asal Indonesia" di terumbu karang yang terletak 300 kilometer di lepas pantai Broome, Australia Barat.
Kegiatan mencari ikan dan hasil laut di Taman Laut Rowley Shoals telah dilarang namun sejumlah operator menyewakan perahu untuk membawa turis menyelam dan snorkeling di sana. Seorang nahkoda perahu wisata, Harley Cuzens mengunjungi daerah itu pada awal Oktober. Ia mengaku kaget dengan banyaknya orang yang diduga nelayan Indonesia berada di sana untuk mencari teripang.
Fakta menarik yang ditemukan peneliti adalah kedatangan orang makassar masih dirayakan di bagian utara Australia dan menyimpan sejarah dengan lagu tarian. Tak hanya itu, 300 sampai 500 tahun yang lalu sudah terjadi perdagangan taripang antara bangsa Indonesia dan Australia.
Dari argument ini, banyak pakar meyakini bahwa bangsa Indonesia, terutama dari Makassar dan Maluku sudah berlayar menyentuh sisi barat Australia.
Bukti lainnya dapat diambil dari bahasan arkeolog Daeng Riolo, dengan lokus Raffles Bay di tahun 1826. Terdapat dua bukti bahwa bangsa Indonesia pernah menyentuh daratan Australia yaitu pada tahun 1820 yang konon mendarat untuk sekadar mencari air bersih hingga di tahun 1860 beralih mencari taripang.