Gambar Hadiri Dies Natalis ke-59 UINAM, Menag Tegaskan Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Islam di Dunia

Hadiri Dies Natalis ke-59 UINAM, Menag Tegaskan Indonesia Sebagai Pusat Peradaban Islam di Dunia

UIN Alauddin Online — Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) menghadiri perayaan Dies Natalis ke-59 UIN Alauddin Makassar. Dalam pidatonya, Ia membawa visi ambisius menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia. 

Prof Nazaruddin Umar mengemukakan, tekad untuk mempromosikan moderasi beragama sebagai nilai ekspor utama Indonesia ke dunia.

"Saat ini, yang kita promosikan ke luar negeri adalah komoditas seperti sawit, baterai, minyak, dan lainnya. Namun, ada hal yang belum banyak diperkenalkan, yaitu Moderasi Beragama," ungkap Menag di Auditorium, Kampus II UIN, Senin 11 November 2024. 

Imam Besar Masjid Istiqlal itu menekankan, bahwa Indonesia sebagai negara dengan keberagaman etnis, budaya, dan agama yang tinggi, namun stabil, adalah model ideal bagi dunia Islam.

Selain itu, kata Prof Nazaruddin Umar, Indonesia memiliki ekonomi yang solid dengan inflasi terkendali di sekitar 2 persen dan pertumbuhan ekonomi melampaui 5 persen. 

"Kita targetkan tahun depan bisa mencapai 6 persen. Jika negara ini dikelola dengan baik, Indonesia akan menjadi teladan bagi negara mayoritas Muslim lainnya," tuturnya.

Ia menceritakan saat diskusi bersama Presiden, Prabowo Subianto saat diminta jadi Menag, Nazaruddin menyinggung posisi strategis Indonesia dalam geopolitik dan geointelektual.

"Kita berada di persilangan dunia, jauh dari konflik utama, dan ini adalah peluang untuk menjadi pusat peradaban Islam baru," jelasnya. 

Menag juga menggarisbawahi sejarah peradaban Islam yang berpusat dari satu lokasi ke lokasi lain, mulai dari Mekkah, Madinah, Suriah, hingga Turki Usmani. 

"Peradaban Islam telah berkembang di berbagai tempat, dan kini saatnya Indonesia melanjutkan estafet tersebut,” ungkap Menag penuh optimisme.

Dia berjanji akan bekerja keras untuk membawa Indonesia menuju peran baru ini di kancah internasional, dengan UIN Alauddin Makassar sebagai salah satu pusat kajian dan pengembangan Islam moderat yang berdaya saing global.

Previous Post Yudisium 23 Mahasiswa, WD I FAH Harap Kontribusi dalam Pengembangan Sejarah Peradaban Islam
Next Post WD I FAH Jadi Narasumber Kajian Kamis Dhuha di Masjid Nurul Iman Telkom Makassar