Gambar FSH UIN Alauddin Siap Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka

FSH UIN Alauddin Siap Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka

UIN Alauddin Online - Semua Program Studi (Prodi) yang ada di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin Makassar siap menerapkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Hal itu diungkapkan Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr Hj Rahmatiah HL M Pd saat ditemui Reporter di ruang Dekan lantai II, gedung FSH, Kamis (23/09/2021).

"Alhamdulillah, melihat perkembangan semua Prodi, kami siap menjalankan MBKM ditahun 2022," katanya.

Rahmatia membeberkan, sudah ada Prodi yang ingin melaksanakan program MBKM. Akan tetapi kata dia masih konsisten arahan dari Pimpinan Universitas.

"Sebenarnya ada yang sudah mau melaksanakan, tetapi kami konsisten arahan pihak Rektorat. MBKM itu kita re desain untuk tahun ajaran 2021 sehingga tahun ketiga bisa dilakukan," paparnya.

Hingga saat ini, kata Rahmatia terus menyiapkan dokumennya. Mulai dari naskah akademik, petunjuk teknis, pedoman serta persyaratan lainnya untuk menunjang penerapan MBKM.

"Kami terus menyiapkan dokumen MBKM, seperti naskah akademik, kemudian juknis. Pedoman Mahasiswa untuk memilih kami harus menyiapkan masih butuh waktu untuk berproses," ujarnya. 

Lanjut mantan Ketua Jurusan Ilmu Falak itu mengatakan, untuk menunjang penerapan MBKM. Ia mengaku beberapa Prodi sudah membangun kerjasama dengan berbagai institusi.

"Prodi Hukum Tata Negara sudah membangun kerjasama dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, kemudian Ilmu Falak membangun kerjasama dengan UIN Walisongo Semarang," ujarnya.

Sementara itu, Dekan FSH Dr Muammar Muhammad Bakry M Ag mengatakan MBKM merupakan kebijakan Pemerintah Pusat. Sehingga, kata dia Perguruan Tinggi Harus mengikuti program tersebut.

Menurut Imam Besar Masjid Al Markaz itu, selama ini pendidikan yang dianut banyak teori. Dengan hadirnya MBKM, mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan baru diluar dari kampus.

"Memang selama ini pendidikan kita banyak teori dikelas tapi dengan MBKM itu mahasiswa terdorong langsung melihat realitas lapangan," ujarnya.

"Jangan sampai, teori yang didapatkan dari bangku kuliah itu berbeda dengan kenyataan. Mulai dari belajar kehidupan belajar masyarakat serta fenomena sosial itu juga bagian yang harus dipelajari mahasiswa," pungkasnya.

Previous Post Tingkatkan Mutu Pelayanan, Pimpinan FSH Gelar Rapat Koordinasi
Next Post Prodi SPI UIN Alauddin dan Penerbit Rajagrafindo Bahas Peningkatan Aksesibilitas materi sejarah