UIN Alauddin Online - Deputi Lingkungan Hidup Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komisariat UIN Alauddin Makassar mengadakan aksi bersih bersih di area Air Terjun Takapala Malino, Kabupaten Gowa, Minggu (03/10/2021) kemarin. Program kerja yang diberi nama gerakan Pandangan Desa Wisata (Pandawa) ini bertajuk mewujudkan lingkungan bersih dan sehat guna mengurangi pencemaran lingkungan.
Ketua Panitia Pandawa Aswar Arafah mengatakan awal terciptanya program kerja ini, adanya laporan dari warga sekitar air terjun Takapala banyak penampungan sampah yang tidak terurus.
"Maka demi mewujudkan aksi nyata GenBI sebagai Agen Of Change di masyarakat, kegiatan ini mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk bisa menjaga, mengelola dan melestarikan sumber daya alam (SDA) agar terciptanya situasi yang ramah lingkungan," katanya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan pihaknya mengagas program kerja tersebut sebagai kepeduliannya terhadap lingkungan.
“Kami meciptakan program kerja ini, agar pencemaran lingkungan tidak lagi terjadi dengan harapan dengan terlaksananya program kerja ini dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat,” ujar Aswar.
Ketua GenBI Wilayah Sulawesi Selatan Baso Patisangguru dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini yang telah memberikan dukungan bagi pemerintah dan masyarakat.
“Pandawa sangat luar biasa yang terdapat dua kegiatan inti yakni pengadaan infrastruktur sosial berupa tempat sampah daur ulang sekaligus mensosialisasikan QRIS kepada UMKM-UMKM di sekitar Air Terjun Takkapala," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Baso melalui kegiatan ini pihaknya berharap mampu mendorong daya tarik pada sektor wisata sehingga mengembangkan UMKM dan membuka lapangan kerja di sekitar lokasi wisata tersebut. Sementara itu Ketua Pengelola Air Terjun Takapala Syariffudin S E Daeng Naba yang turut hadir menyaksikan dan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi atas inisiasi dan kontribusi aktif GenBI yang telah peduli terhadap alam dan lingkungan.
Pada kesempatan itu, GenBi Komisariat UIN Alauddin menyerahkan tempat sampah sebagai bentuk simbolik, serta memberikan edukasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kepada UMKM yang ada di dekat lokasi tersebut.
