Gambar Asyiknya Kuliah di Bawah Pohon Rindang

Asyiknya Kuliah di Bawah Pohon Rindang

MAHASISWA mengikuti kuliah di dalam ruangan, hal itu tentu sudah jamak terjadi. Yang jarang atau masih tergolong langka, adalah jika perkuliahan dilakukan di luar ruangan atau out door.

Nah, soal kuliah di luar kelas, hal ini baru-baru saja dirasakan oleh mahasiswa baru (maba) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar, September pekan lalu.

Sebanyak 43 orang mahasiswa berjejeran di halaman sambil menggambar pemandangan yang bertemakan pohon. Adapula mahasiswa lain yang mengambil tempat, jauh dari halaman air mancur.

Mereka dibimbing, Asmuliani, dosen Teknik Arsitektur, FST UIN yang membawakan mata kuliah Teknik Presentasi dan Komunikasi Arsitektur. Karena itu mahasiswa diajak kuliah di luar kelas.

Tentang pengalaman pertama tersebut, salah seorang peserta kuliah Wiwit mengaku asyik belajar di bawah pohon rindang. "Apalagi di belakang Mesjid, dekat air mancur," kata mahasiswi jurusan arsitektur semester pertama ini.

Wiwit bersama temannya mengambil tempat di pinggiran air mancur sambil menggambar ranting pohon yang berada tepat di atas mereka.

"Sangat asyik belajar di bawah pohon rindang seperti ini. Kami tidak bosan kuliah jika ada mata kuliah yang memanfaatkan lahan air mancur sebagai kelas. Kami merasa lebih enjoy," kata Wiwit yang diiyakan dua rekannya Ulfa dan Anti.

Bagi Wiwit dan rekan-rekannya, kuliah di bawah pohon merupakan pengalaman yang tak bisa dilupakannya. "Kalau bisa sering-sering begini. Terutama untuk praktik menggambar tentu sangat bagus," ujarnya.

Menurut Asmuliani, mata kuliah yang dibawakannya memang sebaiknya di luar ruangan. Pasalnya, mahasiswa bisa berkreasi sesuai keinginan mereka untuk menggambar.

"Memang bagus jika kuliah di luar. Tapi tentu saja tidak semua perkuliahan. Mungkin yang berbau praktik di lapangan itu yang cocok," jelasnya. (uin alauddin/Latifah ulfa)
Previous Post Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
Next Post Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M