Gambar KKN di Desa Sicini UIN Alauddin Kolaborasi dengan Unismuh dan STIBA

KKN di Desa Sicini UIN Alauddin Kolaborasi dengan Unismuh dan STIBA

UIN Online - Kepala Desa (Kades) Sicini, Risal Saido SE menyambut baik kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar di Desa Sicini, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa. Kamis (07/03/2019)
Ia menegaskan kehadiran mahasiswa KKN mengingatkan masyarakat akan pentingnya pendidikan. Apalagi Sicini sebelumnya telah menerima mahasiswa KKN dari dua Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar dan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA).
Kehadiran adik-adik seharusnya menjadi alarm sekaligus motivasi masyarakat Sicini mengenai pendidikan. Sebab dulu, Sicini adalah wilayah yang terbelakang, jelasnya.
Ia juga berharap bantuan agar program kerja nanti bisa menyentuh terutama soal pendidikan. 
Hal ini jadi penting karena merupakan bekal masa depan dan pondasi yang kiat dalam menghadapi perubahan-perubahan kedepan, tuturnya.
Selain UIN Alauddin Makassar, Desa Sicini juga telah menerima mahasiswa dengan Program yang sama, yaitu mahasiswa program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA).
Risal mengatakan, perlu ada kegiatan luar biasa yang dilakukan secara kolaborasi oleh tiga kampus.
Untuk pertama kalinya ada tiga kampus yang melaksanakan KKN di Desa Sicini. Saya pikir teman-teman harus menghasilkan satu kegiatan yang berkolaborasi dengan tiga kampus yang ada. Apalagi latar belakangnya juga beda, pasti kegiatan dihasilkan akan luar biasa, jelasnya.
Ia juga berharap, sebagai desa yang dijadikan mitra, mahasiswa utusan KKN UIN Alauddin Makassar adalah yang paling berkesan.
Itu karena mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang pro untuk masyarakat. Misalnya pengadaan batas desa. Tren positif yang telah dibangun oleh mahasiswa KKN terdahulu perlu dilanjutkan, dan dijaga, ujarnya.
Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak berpikir soal orientasi kerja dan menghasilkan uang dulu, tapi bagaimana berguna bagi tanah kelahiran.
Saya menitipkan satu program, tapi tidak menyebutkan detailnya. Paling penting adalah program yang bisa diingat oleh masyarakat, tegasnya.

 

Previous Post Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Raih Akreditasi A dari Perpusnas RI
Next Post Kabar Duka! Dosen FTK UIN Alauddin Makassar, Muhammad Rusydi Wafat