Kadang jika kena cobaan, kita bilang “Ya Allah, kenapa mesti aku?" (Pertanyaan seperti ini, persis seperti yang pernah dilontarkan seorang tetangga dari Aceh sewaktu Aceh tsunami besar) Justru harus kamu.
Karena dengan memberi Cobaan, Allah sedang berurusan denganmu, Dia ingin menyapamu, dengan cinta-Nya. "Jika Allah mencintai suatu kaum atau seseorang, Dia kan memberinya cobaan” (HR Thabrani), untuk meningkatkan kualitasmu.
Berapa banyak dari kita mengingat ini? Atau kah justru yang lebih berat itu justru ketika diuji dengan kesenangan?