Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, kita menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan keceriaan. Namun, di balik keseriusan dan kekhusyukan, terdapat tradisi unik dan lucu dalam menyambut Ramadhan hari pertama yang dapat menghangatkan suasana.
Seiring datangnya malam pertama Ramadhan, suasana di berbagai sudut kota menjadi begitu istimewa. Masyarakat bersiap-siap menyambut bulan suci ini dengan penuh antusiasme. Tidak jarang, terlihat keluarga-keluarga menjalankan tradisi menyenangkan seperti membuat kalender Ramadhan kreatif atau membuat countdown bersama anak-anak.
Di beberapa tempat, masyarakat memiliki tradisi membuat "ucapan Marhaban ya Ramadhan" yang unik dan lucu. Ucapan ini berisi doa, harapan, dan gambar-gambar lucu terkait bulan suci ini. Masyarakat saling mengirimkan ucapan tersebut untuk saling menyemangati dan menambah keceriaan di awal bulan Ramadhan.

Selain puasa, sahur juga menjadi momen penting dalam menyambut Ramadhan. Beberapa keluarga memiliki tradisi menggelar pesta sahur dengan tema kreatif dan lucu. Misalnya, mereka mengenakan pakaian tradisional atau kostum yang menghibur, serta menyajikan makanan khas Ramadhan dengan sentuhan kreatif.
Di beberapa komunitas, terdapat tradisi lomba adzan unik yang mengundang tawa. Peserta lomba mencoba menyampaikan adzan dengan gaya lucu dan kreatif. Serunya, tidak hanya orang dewasa yang berpartisipasi, anak-anak pun turut ambil bagian, menciptakan momen keakraban dan keceriaan bersama.
Buka puasa bersama menjadi momen kebersamaan yang dinanti-nanti. Beberapa keluarga memiliki tradisi unik dengan menyajikan menu buka puasa yang kocak. Mulai dari hidangan dengan bentuk lucu hingga menghidangkan makanan dengan nama-nama yang mengundang senyum. Semua ini dilakukan untuk menambah keceriaan dan membuat momen berbuka puasa lebih berkesan.
Dalam menyambut Ramadhan hari pertama, tradisi-tradisi unik dan lucu menjadi wujud kegembiraan dan kekreatifan masyarakat. Semua itu memberikan nuansa hangat dan ceria di tengah-tengah ibadah dan keseriusan. Seiring berjalannya waktu, semoga tradisi-tradisi ini tetap terjaga dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keindahan Ramadhan.
Allah A’lam
Makassar, 12 Maret 2024