Kalimat di atas berisi sebuah pilihan: bahagia atau bencana. Dalam konteks hidup, kejujuran dianggap akar bahagia. Sebaliknya, keculasan sumber semua malapetaka. Bagai, kata orang bijak, membuka kotak pandora. Pesan ini mengingatkan agar menjunjung tinggi integritas. Karena dari sanalah segala kebaikan bermula. Sebaliknya, agar menjauhi segala bentuk sifat culas. Karena disanalah segala bentuk malapetaka. Nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadisnya bersabda. Hadis ini diterjemahkan secara kontestual: “Kalian harus jujur,karena akan membawa pada bahagia. Dan bahagia akan mengantar ke dalam surga. Seorang yang selalu berlaku jujur dan memeliharanya. Maka ia akan tercatat sebagai orang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, sebab akan menggiringmu ke dosa. Sedang dosa itu akan menjerumuskan ke neraka. Seorang senantiasa berdusta dan memeliharanya. Maka ia akan tercatat sebagai pendusta di sisi Allah.” (HR. Muslim) Di sinilah urgensi kejujuran dalam segala hal. Dan petaka keculasan wajib dihindari dalam banyak hal. Lafaz asli Hadis itu berbunyi: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّم عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّة وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا (رواه مسلم)
Wasalam, Kompleks GFM, 28 September 2024