*“Jadilah engkau di (kehidupan) dunia ini seolah-olah orang asing. Atau orang yang sedang mengadakan perjalanan (musafir)* (HR. Al-Bukhari)
Di hadis yang lain, diceritakan salah seorang kaum Anshar bertanya pada baginda Nabi, siapakah yang paling cerdas. Nabi Muhammad SAW pun menjawab mereka yang cerdas adalah mereka yang paling sering mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan diri menghadapi kehidupan di akherat.
Lihat diksi Nabi Saw dalam hadis tersebut. Nabi Saw sama sekali tidak menggunakan kata-kata yang kasar, dan sebagainya.
Banyakl orang bekerja mati-matian untuk dunia, namun beribadah asal-asalan. Mereka lupa bahwa hidup di dunia ini tak lebih hanya 1,5 jam saja.
وَإِنَّ یَوۡمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلۡفِ سَنَةࣲ مِّمَّا تَعُدُّونَ
"Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut penglihatanmu" QS. Al-Hajj: 47)
Ayo kita hitung! Jika 24 jam di akhirat - 1000 tahun di dunia maka 3 jam di akhirat - 125 tahun di dunia. Sedangkan rata-rata, usia kita antara 60 sampai 70 tahun. Jadi hidup manusia bila dihitung menurut perhitungan langit hanyalah sekitar 1,5 jam saja.
Lalu apa yang bisa kita perbuat dengan waktu sesingkat itu? Dan mengapa kebanyakan manusia bisa melalaikan kehidupan yang abadi hanya demi kehidupan dunia yang sementara?
Cara paling efektif untuk mengoptimalkan waktu hidup yang singkat itu adalah dengan selalu ingat mati, dan mengupayakan agar setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini ditujukan untuk meraih rida Allah, Jangan sampai kita terbuai oleh kesenangan duniawi. Sebab itu pertanda kurangnya ilmu agama yang kita miliki ataupun lemahnya keyakinan tentang akhirat.
Allah Ta'ala berfirman:
یَعۡلَمُونَ ظَـٰهِرࣰا مِّنَ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا وَهُمۡ عَنِ ٱلۡـَٔاخِرَةِ هُمۡ غَـٰفِلُو
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (QS. Ar-Rum: 7)
Maka, apabila kita melihat seseorang lebih unggul dalam urusan dunia, unggulilah dia dalam urusan akhirat. Di kehidupan ini, banyak orang beranggapan bahwa dunia adalah nyata dan akhirat hanyalah cerita. Namun, menurut Qur'an , setelah kita mati nanti, akhirat adalah nyata, sedang dunia tinggallah cerita.