Apakah Shalat Witir boleh hanya dengan satu. rakaat? Imam Syafii membolehkan Shalat Witir hanya dengan satu rakaat. Saya sendiri sering kali melaksanakan Shalat Witir hanya satu rakaat, tidak ditambahi dengan shalat sebelumnya ataupun shalat sesudahnya. Inilah Shalat Witir yang sejati. Saya tidak melaksanakan Shalat Witir tiga rakaat, karena yang dua rakaat di awal ditutup dengan salam.
Sayyidina Utsman seumur hidupnya tidak pernah melaksanakan Shalat Witir, kecuali hanya satu rakaat saja Tapi,walaupun hanya satu rakaat, beliau menghatamkan a-Ouran di dalamnya. |
“Imam Syafi'i pernah menemukan hadits yang berisi bahwa Nabi pernah melaksanakan Shalat Witir sebanyak tiga rakaat, Tapi, Imam Syafi'i berpendapat bahwa tidak mungkin Shalat Witir dengan jurmah rakaat seperti itu karena dua rakaat di awal dianggap sebagai sunnah mustaqill lah (terpisah sendiri). Menurutnya, shalat Witir tetaplah satu rakaat yang paling akhir.
Maka dari itu, mulai Shalat Tarawih yang akan datang, jika imam berniat melaksanakan Shalat tiga rakaat dengan menjad kannya dua bagian, dan imam mulai mengatakan صلاة التوتر ركعتين, maka ucapkan dalam hati! La haula wala guwata illa billah terserah kamu saja imam, pokoknya sekarang aku shalat dua rakaat.” Karena hal ini aneh, secara Fikih, Shalat Witir adalah shalat terakhir dan ditutup dengan salam. Lalu jika ada shalat dua rakaat yang diniatkan sebagai Shalat Witir dan setelah selesai diucapkan salam, lalu ada lagi shalat berikutnya, maka shalat dua rakaat tersebut statusnya bagaimana? Apakah itu shalat terakhir? Bukankah masih ada lagi shalat berikutnya? Inilah suatu keanehan yang terjadi di masyarakat.
Maka, ini menjadi kontroversi. Tidak ada salahnya berbantah-bantahan dalam hal shalat untuk mendapatkan ilmu yang lebih dalam, daripada berbantah-bantahan dalam perbuatan dosa dan maksiat. Ditranskrip dari ceramah Gus Baha'