Gambar SHALAT, MOMEN PENCERAHAN

Setelah menjelaskan secara mendetail keuntungan fisik berbagai sikap shalat, Al-Dzahabi melanjutkan, “Shalat sering melahirkan kebahagiaan dan ketenangan pikiran: menyingkirkan rasa cemas dan memadamkan api kemarahan, Shalat meningkatkan kecintaan akan kebenaran dan kerendahan hati di hadapan manusia: memperlunak hati, menumbuhkan rasa cinta, rasa maaf, dan memadamkan sifat pendendam.

“Di samping itu, sering pemikiran jernih terlintas dalam pikiran (karena konsentrasi terhadap masalah yang pelik) dan ta bisa menemukan jawaban yang benar terhadap berbagai persoalan. Kita juga teringat sesuatu yang lupa. Kita bisa menemukan cara menyelesaikan masalah-masalah duniawi dan spirituak Dan kita dapat menguji diri sendiri secara efektif—terutama jika kita khusyuk dalam shalat. Waktu shalat terbaik adalah pada akhir malam ketika orang terlelap dan suasana senyap.”

Demikianlah pernyataan Al-Dzahabi yang cukup panjang tentang manfaat praktis shalat dalam Al-Thibb Al-Nabawi (Pengobatan Cara Nabi).