Musik itu lebih jujur dibanding kata-kata (Rumi).

Tulisan ini sebenarnya cerita lama yang perlu diangkat kembali mengingat banyaknya postingan tentang haramnya musik secara mutlak. Musik itu alami, kodrati, fitrawi. Kalau ada segolongan dari umat ini yang mengharamkan secara mutlak semua musik, maka yakinlah, insya Allah akan gagal total untuk mempengaruhi dan meyakinkan umat ini. Mari kita simak, cerita illustrasi berikut. Cerita ini kemudian menjadi judul buku dari sang Kiyai Kanjeng, Emha Ainun Nadjib menjadi "Anggukan Ritmis Kaki Sang Kiyai"

"Di sebuah pondok yang sangat terkenal di Jawa Timur, pernah terjadi debat yang sangat alot dan panas antara dua kiyai tentang halal-haramnya musik ini. Debat keduanya disaksikan banyak penonton yang pengin tahu, bagaimana sebenarnya hukum musik itu. Kedua kiyai saling melempar dalil untuk mendukung pendapatnya. Di tengah alot dan panasnya perdebatan, sayup-sayup dari kejauhan terdengar alunan musik, musik dangdut. Apa yang terjadi? Kedua kiyai yang berdebat panas, keduanya kelihatan menggoyang-goyangkan kedua kakinya. Melihat hal ini penonton pun membubarkan diri, debat selesai. Rupanya penonton lebih percaya pada "kaki yang bergoyang" yang mereka liat ketimbang puluhan dalil yang dikemukakan kedua Kiyai. 

Jadi yang masih kekeh dengan keharaman mutlak musik, silahkan buang semua ringtone hpnya, sekarang juga. Jangan jadi orang munafik deh!!