Abu Hamzah, mantan) budak Yazid al Muhailab, bercerita
Aku pernah melaksanakan shalat di samping Sa'id bin Jubeir Bila imam membaca "Ghair al maghdhab 'elaihim wa laoldhdilin”, Sa'id mengatakan “Alldhumma Ighfir li Amin (M Allah, ampunilah aku, Kabulkanlah)”,
Said bin Jubair, apakah yang kauketahui, wahai Said bin Jubair?
Ia meminta ampunan untuk dirinya sendiri ketika semua orang di masjid akan mengaminkan doanya "Amin"
Itu sungguh merupakan kecerdasan seorang fagih. yang arif, pertobatan seorang hamba yang takut, dan penuduhan terhadap diri sendiri,
Serta, merupakan prasangka baik kepada seluruh kaum muslim. Sejak menemukan kabar Ini Julam kitab al Tababagat al-Kubra karya Ibn Sad, aku seolah olah menemukan harta berharga yang tak ternilal dengan harga!
Sejak saat Itu, aku menjadi lebih berhasrat pada setiap shalat jahar dengan berjamaah agar aku dapat mengambil faedah dari harta temuan ini, Walaupun jamaahnya sedikit, mungkin saja salah satu dari jarnaah orang mulia di hadapan Tuhannya, yang bila Ia mengamini doaku, Allah Taala mengabulkan karena memuliakannya! Apabila sesuatu menimpaku, aku pergi menuju masjid Ahlulbait yang (terdapat dil dan menjadi sebab kemuliaan tanah Mesir: Masjid Sayyidina al-Husain, Masjid Sayyidah Zainab, Masjid Sayyidah Nafisah, atau lainnya. Masjid-masjid mereka adalah tempat berembusnya berbagai faedah para wali dan orang-orang saleh. Dan, aku pun dengan rindu menunggu bacaan sang imam di akhir Surah al-Fatihah: “Ghair al-maghdhib ' alaihim wa la al-dhdllin”. Bersamaan dengan mad panjang dalam kata “al-dhadilin', aku menyampaikan hajatku kepada Tuhanku, ketika setiap orang di masjid semuanya mengucapkan: “Amin”,
Semoga Allah membalasmu dengan. kebaikan, wahai Said bin Jubair dan semoga Allah rida kepadarmu serta membuatmu rida. Sesungguhnya masih ada lagi perkataan Sayyidina
Said. Akan kunukilkan pula supaya kita mendapat cahaya dan keberkahannya.
Abi Hamzah menceritakan, “Ketika imam shalat mengucapkan: 'Sami'a Allahu liman hamidah (Allah mendengar siapa yang memuji-Nya), Sa'id membaca:
“Allahumma Rabbana laka al-hamdu milu al " samdwati wa milu al-ardhin al-sabi" wa milu ma bainahumd wa milu md syi'ta min syai'in badu (Ya Allah Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji sepenuh langit berlapis-lapis, sepenuh bumi berlapis tujuh, sepenuh apa yang ada di antara keduanya, dan sepenuh apa yang kaukehendaki setelah itu):
Abi Hamzah mengatakan, “Sepertinya, ia terus membaca ini sampai turun untuk sujud seraya mengucapkan: *"Allahu akbar?” Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Shufiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit...