Sang ayekh berpetuah:
Tidak ada penolong kecuali Allah, Tidak ada pemandu kecuali Rasulullah saw, Tiidah ada bekal kecuali takwa, Dan, tidak ada amal kecuali sabar,
Aku membayangkan diriku pergi ke dokter,
Salah seorang dokter di antara para dokter kalbu yang termasyhur
Ilmu pengobatan berbagai penyakit kalbu tidaklah diketahui kecuali oleh mereka.
Adapun penyakit-penyakit badan adalah urusan ringan, dan akibatnya pun berupa kebaikan,
Tetapi, penyakit-penyakit kalbu benar-benar membinasakan.
Imam Abh Hamid al-Ghazalli menyebutnya: belenggu dan rantai berat yang mengikat dari leher sampa kedua tangan dan kedua kaki".
Barang siapa menyeberangi jembatan dunia dengan keadaan demikian, sungguh ia dalam bahaya. Karena itulah, aku acapkali mendesak untuk mencari dokter pengobatnya. -
Mereka menceritakan kepadaku seorang dokter di antara dokter-dokter besar.
Nama sang dokter adalah Sahl bin Abdullah al-Tustari. Aku pun bersegera pergi kepadanya. Aku duduk di hadapannya dengan menundukkan kepala seraya menangis. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan dan apa yang harus kusimpan di dalam hati. Ia menatapku. Dan, sebelum sepatah kata pun kuucapkan, ia menjulurkan tangannya ke sebuah kertas di depannya, ' Ia lalu menulis: Tidak ada penolong kecuali Allah. Tidak ada pemandu kecuali Rasulullah saw. Tidak ada bekal kecuali takwa, Dan, tidak ada amal kecuali sabar. Dikutip dari kitab Min Ma'arif al-Sadah al-Shufiyyah karya Syekh Muhammad Khalid Tsabit...