Gambar SAAT NABI SAW MARAH PADA ISTERINYA

Ini adalah tulisan seorang kawan di status facebooknya,

SAAT NABI SAW MARAH PADA ISTERINYA

"Apakah rasulullah pernah marah pada istrinya?"... Tanya seorang peserta dalam kelas Nikah Institute pada saya beberapa bulan yang lalu. 

Saya jawab dengan tegas, "Beliau pernah marah pada Aisyah pada suatu kesempatan". 

Kisah lengkapnya: kita tahu bersama bahwa nabi amat cinta dan sangat sayang pada Khadijah. ekspresi cinta nabi itu terbawa bahkan saat istri pertama nabi wafat. 

Hal itu dikisahkan sendiri oleh Aisyah. Disebut bahwa nabi amat sangat sering menyebut-nyebut nama Khadijah, istri pertama beliau. Nabi mengenang Khadijah, memohonkan ampun untuknya bahkan sering mengirim hadiah untuk teman-teman Ibu dari Fathimah itu. 

Sampai pada suatu hari, sebut Aisyah, Nabi menyebut Khadijah kembali dan akupun dihinggapi cemburu. Aisyah berkata: 

 لَقَدْ عَوَّضَكَ اللهُ مِنْ كَبِيْرَةِ السِّنِّ! 

“Sungguh Allah menggantimu (dengan istri lain) dari perempuan tua itu!”.

Seketika nabi marah besar. Saking marahnya itu, Aisyah merasa takut. Dan ia berkata dalam hatinya: 

اَللَّهُمَّ إِنْ أَذْهَبْتَ غَضَبَ رَسُوْلِكَ عَنِّيْ لَمْ أُعِدْ أَذْكُرَهَا بِسُوْءٍ مَا بَقِيْتُ 

“Ya Allah jika Engkau menghilangkan rasa marah utusan-Mu dariku aku tidak akan menyebut Khadijah dengan jelek selama aku hidup”.  

Memang dalam beberapa kitab disebut bahwa Aisyah adalah istri nabi yang sering cemburu jika nama Khadijah disebut. Itu juga wajar pasalnya memang nabi sangat sering menyebut Khadijah. 

Dan apa yang dilakukan nabi juga wajar sebab memang jasa Khadijah baik untuk nabi pribadi dan untuk agama Islam memang sangat besar. 

Nabi bersabda pada Aisyah sebagai respons ucapan putri Abu Bakar itu.:

قَالَ: كَيْفَ قُلْتِ؟ وَاللهِ لَقَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِيَ النَّاسُ، وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ، وَرُزِقَتْ مِنِّي الْوَلَدَ إِذْ حُرِمْتِيهِ مِنِّي

Nabi bersabda: "Apa yang kamu katakan? Demi Allah, Khadijah beriman padaku saat manusia lainnya ingkar, ia membenarkanku saat manusia lainnya mendustakan dan ia memberiku anak saat kamu tidak memberinya”.

Dalam hadis di atas, tampak bagaimana nabi memberi teguran keras pada Aisyah. Sebuah hal yang memang pantas dilakukan sebab Khadijah adalah perempuan yang memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Lebih dari itu, teguran nabi itu membuat Aisyah berhenti membicarakan mengomentari Khadijah dengan kurang layak.

Tapi sekali lagi, cara ini adalah cara yang layak digunakan jika kesalahan memang terjadi berkali-kali.