Gambar SAAT AKU MATI, AKU SAMPAI

Saat aku mati: saat kerandaku mulai dibawa keluar,
“Jangan pernah kau berfikir bahwa aku merindukan dunia ini.”
Janganlah meneteskan air mata, jangan meratapi, atau menyesaliku. Aku tidak akan jatuh ke dalam sarang makhluk yang mengerikan.
Ketika melihat jenazahku diusung,
Janganlah menangis karena kepergianku.
“Aku bukan pergi: Aku telah sampai kepada Cinta Yang Abadi.”

Terjemahan pertama yang mendekatkan pada Maulana Rumi. Selamat Jalan prof. dalam cinta yang abadi.

Meski tulisan ini sudah diunggah di status facebook, tulisan seorang kawan ini, perlu untuk disebarluaskan lebih lanjut. Karena sangat menggugah dan dekat dengan kita (baik penulisnya maupun yang dicontohkan, keduanya alumni kita). Silahkan menikmatinya...

AKU BANGGA PADA SAHABATKU PROF. DR. ALIMIN, MA. YANG BUTA

Oleh: Wajidi Sayadi 

Tulisan ini sebagai wujud apresiasi rasa bangga terhadap sahabatku Prof. Dr. Alimin, MA. yang sangat menginspirasi banyak kalangan. 
Dengan kondisi fisik sangat terbatas, kedua matanya buta total bukanlah menjadi penghalang untuk meraih cita-cita yang luhur dan mulia menjadi seorang Professor. 

Setelah cukup lama tak pernah jumpa dan tidak ada kabar, hanya sesekali via facebook mengabarkan beberapa kegiatannya seputar pembelajaran ilmu nahwu dan sharf melalui metode yang dibuat sendiri. Kamis, 18 Januari 2024 ketika 60 orang dosen di bawah naungan Kementerian Agama menerima SK Profesor Guru Besar pada bidang keilmuan masing-masing. 
Terdapat seorang bernama Prof. Dr. Alimin, MA. Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sangat senang dan ikut berbahagia. Ketika ada tayangan di media social Facebook tentang Beliau menerima SK Professor, saya mengucapkan Selamat dan sukses atas pencapaian dengan penuh perjuangan panjang. 

Pada hari penerimaan SK Guru Besarnya, saya melihat foto Beliau bersama istrinya dengan senyum kebahagiaan, saya belum tahu persis bahwa Beliau dalam keadaan buta total kedua matanya. 

Sehari setelahnya, saya membaca sebuah media hasil wawancara dengan wartawan yang menceritakan kisah seorang Profesor Buta dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Prof. Dr. Alimin, MA. 
Barulah saya tahu bahwa sejak tahun 2016 atau sekitar 7 tahun lalu, Beliau sama sekali sudah tidak bisa melihat apa-apa, antara siang dan malam tetap sama saja gelapnya. Kedua matanya buta total. 

Beberapa tahun sebelumnya pernah bertemu dan menceritakan bahwa penyakit yang diderita di matanya menurut keterangan dokter, makin lama makin parah pada akhirnya suatu saat akan buta matanya. Namun, saya tetap yakin analisis dokter tidak selamanya 100