Gambar Roasting Ramadhan Menunggu itu berat? 07 Ramadhan 1445 H

Pekerjaan paling berat katanya adalah menunggu, apalagi menunggu keputusan KPU, atau menunggu hak angket partai politik ha ha. Ada juga yang tidak sabar menunggu adzan magrib berkumandang, begitu terdengar langsung gas poll berbuka puasa untuk habiskan semua makanan yang ada, tapi ternyata suara adzan yang terdengar adalah cek sound masjid yang lagi diperbaiki. Apa boleh buat sudah terlanjur ha ha.

Selain itu menunggu imam rukuk saat sholat tarawih juga menjadi sangat melelahkan. Apalagi kalau imam bacaannya lalot kaya jaringan 2G pasti akan sangat meresahkan makmumnya. Makanya jangan heran kalau masjid yang paling ramai jamaahnya adalah masjid yang imamnya lancar kaya jaringan 5G.

Sebenarnya apa yang dimaksud menunggu? Menunggu itu adalah waktu yang diperlukan untuk suatu fakta terjadi. Menunggu adalah mencocokkan waktu terhadap subjek yang terikat oleh waktu. Menunggu adalah berselancar dengan waktu. Ah ribet ya, lebih baik kita bahas dalam bahasa yang lebih santai saja. Ha ha

Hal yang berat dari menunggu adalah berada pada masa tunggu atau loading. Masa tunggu ini terbagi atas dua yaitu:

Pertama, masa tunggu yang terikat oleh aturan dan tidak bisa diubah karena sudah kodrat dan ketentuanNya. Contoh menunggu waktu berbuka puasa, selama masa tunggu kita tidak bisa berbuat untuk memajukan jadwal berbuka puasa karena semua sudah diatur. Hal yang bisa kita lakukan hanya sabar, akan jauh lebih baik lagi jika kita mengisinya dengan hal-hal produktif dan positif. Contoh yang lain yaitu masa tunggu istri sedang haid, tidak boleh anda harus sabar ha ha. 

Berikutnya menunggu siang berganti malam berjalan sesuai sunnatullah. Tetapi kita tidak boleh membiarkan waktu berjalan begitu saja. Kita harus keluar dari rasa berat itu dengan bekerja produktif menghasilkan karya yang terbaik. Kita harus mengubah menunggu itu menjadi proses ikhtiar terbaik yang dikuatkan oleh doa dan kesabaran. 

Adakalanya kita tidak boleh diam menunggu tapi kita harus bergerak dan menjemputnya, seperti menjemput impian. Kita tidak akan bisa sukses kalau hanya menunggu, kita tidak akan pernah menjadi kaya kalau kita hanya menunggu pekerjaan datang, kita harus menciptakan pekerjaan itu dan kita harus menjemput kesuksesan itu.

Tapi ada satu perkara dimana kita tidak perlu menunggu dan tidak perlu juga kita jemput  pasti akan datang tepat pada waktunya, tidak bisa dipercepat dan tidak bisa diperlambat, yaitu ajal. Kematian adalah jalan yang harus kita lewati karena hanya itu jalan satu-satunya. Jalan yang sangat gelap, menakutkan, dan menyakitkan. Maka bersiaplah dalam kondisi terbaik ketika menghadapinya dan berdoa ada jalan cahaya yang menerangi. 

Allahumma hawwin alaina fi sakaratil maut. Allahumma inna nasaluka khusnal khotimah Wanauzubika min suil khatimah.

Kedua, masa tunggu yang terikat oleh aturan tetapi masih bisa diubah. Contohnya proses administrasi yang lama dan ribet seharusnya bisa diubah menjadi lebih singkat dan simple, seperti waktu loading yang dipersingkat dengan memaksimalkan kecepatan jaringan internet dan perangkatnya. Masa tunggu ini sering tergantung pada sistem yang lain. Lama atau singkat masa tunggu tergantung sistem yang ada. 

Menunggu itu akan semakin berat ketika levelnya naik menjadi menanti, karena menanti bukan menunggu biasa, didalamnya ada rasa harap. Misalkan menanti datangnya bulan ramadhan berharap bisa memperbanyak ibadah dan menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun tidak sedikit orang, yang ketika ramadhan datang malah mengabaikannya. 

Menunggu teman datang ke rumah itu biasa saja tapi menanti teman datang ke rumah untuk melamar menjadi sesuatu yang luar biasa. Makanya buat yang ingin melamar jangan ditunda-tunda kalau perlu datang dalam bulan ramadhan ini, jangan buat dia terlalu lama menanti, kasian khawatir bunganya layu sebelum dipetik. 

Jika anda punya kuasa maka jangan buat orang terlalu lama menunggu apalagi menanti. Paling tidak ada harus menghargai waktu karena waktu tidak pernah kembali. Menunggu datangnya antrian berangkat haji sampai belasan tahun, ternyata yang datang duluan adalah ajal, sangat miris. 

Jika anda yang ditunggu maka jangan santai, kasian yang menunggu dan cobalah berpikir ketika anda berada diposisinya. Sesuatu yang lambat kita harus percepat, sesuatu yang sulit kita harus buat menjadi lebih mudah. Saya masih teringat slogan pak jusuf kalla, lebih cepat lebih baek. 

Buat yang menunggu penting buat anda ketahui yaitu :

Pertama, anda harus punya ketebalan kesabaran yang berlapis-lapis. Selama dan seberat apapun anda menunggu jangan pernah kehilangan kesabaran. Analoginya jika anda kehilangan kesabaran anda akan menerobos lampu merah maka anda akan celaka dan mencelakakan.

Kedua, anda harus tahu siapa yang ditunggu? Jangan sampai salah orang. Jangan sampai yang ditunggu tidak pantas untuk ditunggu. Kalau tidak pantas maka tinggalkan. Anda jangan pernah ragu meninggalkan sesuatu yang tidak pantas untuk diperjuangkan, karena perjalanan ini masih panjang, barangkali diujung sana justru ada yang sedang menanti anda.  

Ketiga, menunggu sebenarnya bukanlah sesuatu yang melelahkan jika kita yakin bahwa Allah yang  maha tahu kapan waktu terbaik suatu perkara. Allah yang mengatur kapan bunga mekar dan Allah pula yang mengatur kapan harus berguguran, maka berusahalah dan bersabarlah.

Selamat menjalankan ibadah puasa, jazakumullah khairan katsiran