Gambar Roasting Ramadhan Hipnotis 11 Ramadhan 1445 H

Hari ini kita sudah masuk 11 Ramadhan. Alhamdulillah masih bisa tetap menyapa melalui tulisan roasting ramadhan meskipun bahan sudah mulai menipis. Semoga tulisan ini bermanfaat, setidaknya membantu anda menghitung sudah berapa hari puasa ramadhan. ha ha

Pada bulan ramadhan ini sedang marak praktek hipnotis. Bukannya ditakuti masyarakat malah digandrungi terutama anak muda. Bagaimana tidak, ketika dihipnotis langsung tidak sadar, lupa ingatan termasuk lupa kalau sedang puasa, masuk warung coto nanti habis 2 mangkok 6 ketupat baru sadar. haha just kidding

Mungkin hampir semua orang pernah lupa saat berpuasa. Tapi kalau lupanya sampai habis nasi satu piring kayanya perlu dipertanyakan. maksud saya, dipertanyakan bagaimana caranya bisa lama lupanya, saya juga mau seperti itu ha ha. Soalnya saya pribadi pernah lupa tp baru satu suapan masuk ke mulut sudah ingat kembali.  Itupun berada pada posisi yang tanggung antara tetap ditelan atau dikeluarkan. Dilemanya dikeluarkan mubazir sedangkan ditelan takut batal puasanya. Akhirnya saya memilih untuk mengeluarkannya. Tapi lumayanlah. ha ha

Pada bulan ramadhan, luar biasa warung makanpun sudah berhijab (pakai tirai). Ini tujuannya untuk menghargai orang yang berpuasa dan mengingatkan orang yang berpuasa bahwa mereka sedang berpuasa. Tapi jujur saya terkadang ingin masuk kedalam warung makan tersebut, tapi bukan untuk makan hanya ingin memastikan siapa saja teman saya yang sering makan disitu. 

Terkadang kita sering menjumpai anak-anak sedang sembunyi-sembunyi makan saat berpuasa. Kenapa saya bisa tahu? caranya gampang. Saya hitung berapa kue donat yang tersisa setelah sahur. Pada siang hari selepas sholat dzuhur saya kembali cek. kalau berkurang berarti ada yang makan, karena tidak mungkin berkurang sendiri. Tapi kali ini saya yakin bukan anak-anak yang makan donatnya karena saya simpan ditempat yang tinggi dan tidak terjangkau oleh anak-anak. Dalam pikiran saya kemudian berkembang sejak kapan kucing makan donat? Ataukah mungkin saja, sudahlah. ha ha

Berpuasa setidaknya melatih kita untuk jujur. Bukan hanya jujur kepada orang lain tapi jujur kepada diri sendiri. Karena tidak mungkin bisa jujur kepada orang lain selama kita masih pandai membohongi diri sendiri. Jangan pernah berbohong karena satu kebohongan hanya akan melahirkan kebohongan selanjutnya. Ingatlah, tidak ada orang yang pandai berbohong, melainkan Allah masih menutupi aib anda. Jujurlah meskipun itu pahit. 

Terakhir, boleh saja bohong asalkan kebohongan anda tidak ada yang tahu termasuk diri anda sendiri. bagaimana caranya? tolong kasi tahu saya. ha ha

Selamat berpuasa, selamat berproses
Jazakumullah khairan katsiran