Alhamdulillah kita sudah masuk hari ke 11 Ramadhan. Saya perhatikan banyak ustadz penceramah tarawih ijin langsung pulang tidak ikut sholat tarawih. ceramahnya juga singkat 10-15 menit. Alasannya juga mirip- mirip, karena mau keluar daerah, lagi ada pekerjaan urgen, dan lagi ada acara keluarga. Atau mungkin saja lagi sibuk kejar rapelan ceramah di tiga masjid. ha ha
Paling berat saat sholat tarawih adalah melawan rasa kantuk. bagaimana tidak, perut sudah full dan nafas jadi pendek. belum lagi kalau bacaan imam panjang dan pelan. Pada saat itu kesabaran benar-benar harus diuji. Berdiri sudah mulai miring karena pegal. Sesekali dalam hati kecil berkata "lamanya" sambil mencoba menghitung jumlah rakaat. Ketika jeda sholat tarawih rasanya malas betul berdiri. Ada juga beberapa jamaah berdiri dan melanjutkan sholat tarawih kalau imam sudah selesai membaca surat Al Fatihah. bahkan ada yang lebih parah menunggu sampai imam rukuk.
Ketika sudah selesai 8 rakaat sholat tarawih maka jamaah terbagi dua, ada yang lanjut witir ada juga yang langsung pulang. Mungkin yang pulang ini ingin melanjutkan di rumah sholat tarawih menjadi 20 rakaat, kemudian dilanjutkan sholat tahajjud dan ditutup dengan witir. Tapi masalahnya sebagian besar yang pulang itu adalah jamaah yang sudah miring pegal berdirinya saat tarawih. Sepertinya kurang meyakinkan ha ha
Situasi yang tidak kalah menjengkelkan saat sholat tarawih adalah barisan paling belakang yang diisi oleh anak-anak yang tidak serius sholat. Mereka biasanya bermain dalam sholat yang berawal dari injak kaki, senggol bahu, lanjut menjadi acara smackdown, dan diakhiri dengan suara menangis. Situasi Ini mungkin terjadi khusus di shaf Laki-laki, kalau di shaf perempuan saya kurang tahu.
Sholat tarwih akan melatih kesabaran dan konsistensi kita dalam menjalani hidup yang penuh dinamika. Maaf, persoalan pahala tarwih saya tidak bahas karena itu tugasnya ustadz. Saya juga kurang tahu karena bukan bidang ilmu saya. ha ha
Selamat berpuasa, selamat berproses
Jazakumullah khairan katsiran