Gambar Roasting Ramadhan: Private Train 10 Ramadhan 1445 H

Roasting kali ini akan bercerita tentang pengalaman saya bersama istri di Australia. Ketika di sydney kami memilih naik kereta listrik dari jantung kota menuju bandara. Kereta disana berbeda karena dirancang bertingkat sehingga dapat menampung lebih banyak penumpang. Ketika memasuki kereta kami memilih duduk di upper deck atau lantai atas, dan rasanya seperti private train karena penumpangnya hanya kami berdua apalagi kami sedang honeymoon. Kereta kemudian melesat cepat melintasi beberapa stasiun.

Akhirnya disalah satu stasiun persinggahan naiklah satu orang penumpang laki-laki paruh baya yang berpenampilan menyeramkan, tinggi besar, berjenggot panjang, dan mata merah, berjalan sempoyongan dan memilih duduk didekat pintu masuk.  Ditangannya dipegang sebuah minuman beralkohol dan sesekali ditenggaknya. Suasana semakin gamang karena kebanyakan rute kereta underground (bawah tanah). Pada waktu itu saya langsung teringat orang mabuk di kampung saya. Belum mabuk saja sudah mengamuk, apalagi kalau sudah mabuk, tiang listrik saja diajak sparing. 

Melihat situasi tersebut sifat kelaki-lakian saya muncul, saya langsung ambil kuda-kuda tapi bukan untuk melawan melainkan untuk berpindah tempat duduk, saya genggam tangan istri saya dan bergeser dari posisi duduk sebelumnya ke sudut paling pojok. Sesekali dari kejauhan saya perhatikan dan bertanya dalam hati, kok belum mengamuk ya? malah saya lihat semakin dalam duduknya. 

Setelah beberapa menit akhirnya kami  sampai juga di stasiun tujuan. Ternyata laki-laki paruh baya tersebut juga turun distasiun yang sama. Setelah turun barulah saya lihat dia mulai gelisah, dalam pikiran saya syukurlah sudah sampai, ternyata orang mabuk dimana saja sama, endingnya pasti bikin masalah. Kemudian saya perhatikan dia balik kiri dan balik kanan sepertinya sedang mencari sesuatu. Karena penasaran maka saya perhatikan terus, kemudian dia berjalan dengan sempoyongan menuju tempat sampah dan dibuangnya botol minuman yang sudah kosong. 

Rupanya yang membuat dia gelisah, karena dia mencari tempat sampah untuk membuang botol minumannya, dalam keadaan mabuk dia masih bisa membuang sampah pada tempatnya, dan yang paling luar biasa dia buang sesuai dengan jenisnya. Sontak saya menjadi minder, mohon maaf, karena orang mabuk di Australia rupanya masih lebih sadar dari orang sadar di Indonesia. Mengapa hal ini terjadi? karena karakter mereka ditanamkan sejak usia dini sehingga terekam dalam alam bawah sadar mereka. 

Pada bulan ramadhan ini hendaknya kita  melakukan pengkondisian diri dengan kebiasaan baik, sehingga begitu selesai ramadhan sudah menjadi perilaku baru yang tertanam dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menanam padi pasti  tumbuh padi meskipun tumbuh rumput disekitarnya, tapi berhenti menanam hanya akan tumbuh rumput ilalang. 

Selamat menjalankan ibadah puasa
Jazakumullah khairan katsiran.