Bulan Ramadhan bagi kebanyakan Umat Islam adalah bulan Mubarak, bulan ampunan dan bulan mulia bahkan secara kwantitatif bila hanba Allah berhasil meraih kemulyaan lailatul qadar akan mendapat kemulyaan tak terhitung dan tak terucap nilaiannya namun sering di sebut kemuliaannya lebih mulia dari seribu bulan. Apapun predikat yang melekat pada bulan ramadhan “ bagi saya, bulan ramadhan adalan bulan sugesti dan bulan motivasi untuk meraih pahala sebesar besarnya yang ujung tertinggi perjuangan meraih sebanyak mungkin pahala adalah mendapat ridho Allah SWT, dalam bahasa Al Quran merai predikat taqwa.(lihat QS.2:ayat 183) Bulan Ramadhan adalah bulan yang di nanti-nanti, dan siapa yang bergembira dengan datangnya bulan ramadhan maka Allah akan ampuni dosanya’ walapun tentu ada yg bertanya “ betulkah ? umat Nabi Muhammad hanya modal gembira menyambut Ramadhan sudah diampuni dosanya ! Lalu dosa yang mana ? Yang masuk kategori di ampuni hanya bermodal kegembiraan menyambut ramadhan. Terlepas dari diskusi dan perdebatan yang mengitarinya, yang pasti bulan ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, ampunan, dan rahmat bagi umat Islam di muka bumi Allah dan seluruh alam semesta, karena di bulan Ramadhan itu telah awal diturunkannya kitab suci Al-Qur'an* yang menjadi petunjuk kehidupan bagi seluruh manusia dan diturunkannya pada malam Lailatul Qadr yaitu malam kemulian yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan (QS. al Qadr) Karenanya, sewajarnyalah Tamu Agung itu kita sambut dengan penuh kegembiraan dan kita maksimalkan beribadah serta kita isi hal hal positif dengan sebaik-baiknya dan penuh keihlasan dengan hanya mengharapkan ridho Allah Swt. Aaamiiin ya Robbal ‘alamiiin