Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia. Mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, umat Muslim menjalankan puasa sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada Allah SWT. Selama bulan yang penuh berkat ini, tradisi tadarus Al-Quran menjadi salah satu aspek penting yang memperkaya spiritualitas umat Muslim.
Tradisi tadarus Al-Quran adalah praktik membaca, mempelajari, dan memahami Al-Quran secara bersama-sama. Di seluruh dunia, umat Muslim berkumpul di masjid, majelis taklim, atau rumah-rumah untuk merenungkan ayat-ayat suci Al-Quran. Aktivitas ini tidak hanya menambah kedalaman spiritual, tetapi juga mempererat ikatan komunitas.
Al-Quran, sebagai pedoman utama bagi umat Islam, diyakini diturunkan selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, Ramadan menjadi waktu yang ideal untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran Al-Quran. Melalui tadarus, umat Muslim mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan penghayatan terhadap ajaran Islam, serta memperbaiki hubungan mereka dengan Allah SWT.
Selain itu, tradisi tadarus Al-Quran juga mempromosikan budaya belajar dan penghargaan terhadap ilmu pengetahuan. Dengan berkumpul untuk membaca dan memahami Al-Quran, umat Muslim merangsang pertukaran pemikiran, penafsiran, dan refleksi spiritual. Hal ini membantu memperkuat fondasi agama dan moral dalam masyarakat Muslim.
Dengan demikian, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang memperdalam spiritualitas dan pengabdian kepada Allah SWT. Tradisi tadarus Al-Quran menjadi pijakan utama dalam proses ini, membawa umat Muslim pada perjalanan ke arah pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam dan pencapaian harmoni dalam kehidupan mereka.
Makassar, 19 Maret 2024